Indolinear.com, Tangsel - Sebagai penyangga Ibukota, Tangerang Selatan (Tangsel) merupakan daerah maju yang juga dikelilingi daerah berkembang. Dengan penduduk 1,6 juta jiwa, 70 persennya berusia 15 hingga 46 tahun yang merupakan usia dengan daya beli yang kuat, sehingga dinilai mampu meningkatkan perekonomian.

Hal ini dikemukakan Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie dalam Peresmian Komunitas SPECTA (StartUp Preneur Community Tangerang Selatan) di The Garden, Living World, Alam Sutera, Tangsel, Rabu 6 Februari 2019.

Menurutnya hampir 50 persen investasi di Tangsel berasal dari peran Usaha Kecil Menengah (UKM). Bahkan sebanyak Rp 200 milyar lebih dari sektor jasa dan perdagangan.

"Saya sebut start-up adalah pahlawan bagi kami, karena menghidupkan roda perekonomian di Tangsel. Pilihan menjadi startup adalah pilihan yang tepat dan tidak keliru seiring perkembangan zaman," paparnya.

Ia pun mengajak ratusan UMKM, UKM serta IKM yang tergabung dalam Komunitas SPECTA untuk menyambut masa depan ekonomi di Tangsel. Bagaimana para pengusaha dapat penuhi ruang dengan daya saing.

"Calon konsumen akan datang dengan sendirinya. Tinggal bagaimana kita mengemasnya dengan inovasi dan kreatifitas guna mencari identitas, walaupun ini membutuhkan perjuangan. Tantangan kita adalah menciptakan sesuatu yang baru, seperti menciptakan ciri khas Tangsel," beber Ben.

Dirinya pun menginformasikan bahwa tahun ini akan dibangun Pusat Inovasi berlantai 10 dengan anggaran Rp50 Milyar. Nantinya akan dipenuhi oleh UMKM, UKM, dan IKM Tangsel.

"Sudah ada pemenang tender dan DEDnya. Terkait era digital, kita punya strategi untuk bekerjasama dengan penyedia jasa telekomunikasi dalam membantu memasarkan secara sistem IT. Jadi kita sangat optimis," imbuhnya.

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Koperasi dan UKM Tangsel, Dahlia Nadeak mengapresiasi antara peran pemerintah, bisnismen dan akademisi yang berkolaborasi untuk menumbuhkan entrepreneur di Kota bermoto Cerdas, Modern dan Religius ini.

"Menghasilkan kegiatan yang saling berkolaborasi hingga menghasilkan kegiatan yang cukup bagus. Terlebih dimulai dari kalangan startup yang memberikan manfaat supaya menjadi stimulan komunitas lain untuk dapat bergabung, berkompetisi dalam mengembangkan serta meningkatkan UKM di Tangsel," ungkapnya.

Sementara, Ketua Panitia Pelaksana yang juga Founder Komunitas SPECTA Nancy Wulanengsih memaparkan tujuannya, yaitu untuk memperkenalkan produk dari usaha rekan-rekan startup preneur guna memotivasi dan dapat saling support dalam hal pengembangan usaha kedepan.

"Ini dapat menjadi wadah para pebisnis baru dan yang sudah memulai tetapi belum banyak progress yang berarti. Kami juga akan membantu dari sisi keilmuwan dan kewirausahaan. Mulai dari pembenahan sisi mindset sampai dengan pembenahan materi, manajemen dan pengelolaan perusahaan," pungkasnya.

Selain ada pelaku wirausaha, pihaknya juga melibatkan Dinas terkait dan Akademisi. Seperti Danish Cullinary School, sekolah pertama di Tangsel yang memadukan antara sekolah pariwisata dengan keahlian memasak.

"Semoga kehadiran kami dapat diterima dan bermanfaat bagi dinamika perekonomian Tangsel. Hari ini juga menjadi titik awal kami dapat bekerjasama dengan pihak lain dalam memberikan manfaat lebih kehadiran komunitas ini," harapnya.(Adv)