Indolinear.com, Kathmandu - Seorang perempuan asal Nepal meninggal dunia usai dikurung dalam sebuah lumbung di tengah kondisi suhu yang sangat dingin.

Perempuan berusia 21 tahun itu dikurung sendirian bukan karena mencuri atau berkelahi, melainkan harus menjalani sebuah tradisi kontroversial bernama Chhaupadi.

Chhaupadi adalah praktik Hindu kuno yang menganggap wanita yang sedang haid atau nifas adalah sosok yang kotor dan membawa sial.

Chhaupadi menganggap, bagi siapa saja yang bersentuhan dengan wanita menstruasi akan mendapatkan kesialan.

Dikutip dari laman Liputan6.com (07/03/2019), gadis tersebut dilaporkan meninggal dunia akibat suhu udara di Nepal yang mencapai di bawah nol derajat Celsius pada musim dingin.

Pemerintah wilayah Tul Bahadur Kawcha memastikan jika wanita tersebut sudah meninggal dunia.

Namun pihaknya telah mengonfirmasi bahwa penyebab utama kematian bukan karena suhu, melainkan terlalu banyak menghirup asal saat mencoba untuk menghangatkan diri.

Tradisi Chhaupadi mewajibkan setiap perempuan yang menstruasi untuk tidur di luar kawasan desa.

Masyarakat setempat merasa takut apabila wanita menstruasi tinggal bersama mereka. Masyarakat berdalih jika dewa akan marah dan memberi kutukan karena wanita-wanita tersebut dalam kondisi tidak bersih.

Meski sudah dilarang, praktik seperti ini masih dilakukan oleh banyak orang terutama di pedesaan. Padahal pemerintah Nepal telah memberlakukan UU hukuman dan denda uang apabila masih ada pihak yang melakukan tradisi Chhaupadi.

Tewas Digigit Ular

Kasus serupa juga pernah terjadi. Pada Agustus 2017, seorang remaja perempuan berusia 13 tahun tewas digigit ular saat melakukan tradisi Chhaupadi.

Padahal menstruasi adalah kondisi alamiah yang dihadapi oleh kaum Hawa. Namun, bagi sebagian orang di Nepal, wanita yang tengah haid kerap dianggap sebagai seseorang yang tak suci, kotor, dan membawa sial.

Jika sudah begini, wanita yang sedang menstruasi selalu diasingkan. Mereka harus tinggal terpisah dengan masyarakat dan terpaksa tidur di sebuah pondok yang lokasinya jauh dari rumah.

Para wanita malang yang sedang menstruasi dilarang menyentuh makanan, benda-benda keagamaan, hewan ternak, dan kaum pria. (Uli)