Indolinear.com, Jakarta - Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Hasbiallah Ilyas mengusulkan pemilihan cawagub di DPRD DKI Jakarta dilakukan seusai Pemilu 2019, kecuali nama yang disodorkan adalah Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik. Gerindra mengapresiasi dukungan yang disampaikan oleh koleganya tersebut.

"Emang Pak Hasbi itu keren ya. Pak Hasbi itu emang keren ya orangnya, keren, eksentrik. Ya kita hormati pendapat Pak Hasbi. Itu bagian dari aspirasi fraksi yang terbuka ya, yang terekspos demikian. Yang saya catat baru dua fraksi yang berkata demikian, Pak Hasbi dan NasDem. Cuma Pak Hasbi kan kerennya menyebut nama Pak Taufik. Ya syukur alhamdulillah kalau mendukung Pak Taufik, he-he-he...," ujar Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Syarif saat dihubungi, dilansir dari Detik.com (05/03/2019).

Syarif sendiri enggan berandai-andai jika nantinya fraksi-fraksi di DPRD tak menyetujui dua nama yang diusulkan partainya dan PKS. Adapun dua nama yang diusulkan adalah Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.

"Itu kan domainnya DPRD. Seperti saya sampaikan, ya, ada tiga domain yang harus dicermati. Pertama, domain pakar di fit proper, kemudian partai pengusung, dan ketiga, domain DPRD. Saya tidak ingin komentar ya domain DPRD, tapi harus dicatat bahwa ini kan belum dimulai. Surat baru dikirim ke Pak Gubernur hari Senin kemarin. Kita belum rapimgab, kemudian pembentukan pansus, untuk pembentukan tata tertib. Di tata tertib itulah akan bunyi, bunyi di tatib kita belum tahu seperti apa. Kalau saya sih berpendapat kita tunggu aja pansus itu seperti apa," tutur Wakil Ketua DPD Gerindra DKI itu.

"Nanti di dalam tatib itu akan masuk diberikan pendapat, sebaiknya begini, begini. Ini prinsip saya secara pribadi bilang, ya dicoba dululah dibentuk pansus, tatib, kemudian diagendakan paripurna. Tapi kalau hasilnya no deal baru kita pikirkan setelah itu. Saya belum tahu tatibnya kayak apa. Malah itu dari Kemendagri, Pak Bahtiar, apabila tidak sepakat harus diulang lagi. Itu dimasukkan ke dalam tatib harus. Pendapat Pak Bahtiar harus dibunyikan di dalam pasal dan ayat di tatib. Kita nggak bisa hanya mengikuti pendapat Pak Bahtiar, Pak Hasbi, NasDem. Munculkan dulu dalam tatib," sambung Syarif.

Sementara itu, terkait waktu penyelenggaraan pemilihan cawagub, Fraksi Gerindra ingin agar dilaksanakan sebelum pemilu. Sebab, Gerindra ingin membuktikan komitmen partainya terhadap dua nama cawagub yang diusung.

"Pengennya sebelum pemilu. Biar kita ingin membuktikan komitmen PKS bahwa nggak ada lagi mematikan mesinnya. Nanti kalau kita bilang setelah pemilu dia makin marah. Jadi kita pengennya sebelum pemilu. Tapi kan harus dilihat konstelasi politik di DPRD. Selami juga memahami juga. Jangan ngotot-ngototan," katanya.

Sebelumnya, PKB mengusulkan pemilihan cawagub di DPRD DKI Jakarta dilakukan seusai Pemilu 2019. Namun PKB akan menggugurkan usulan itu jika cawagub yang disodorkan adalah Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik.

"Nanti aja habis pemilu, iya pemilihan wagub habis pemilu. Iya konsentrasi dulu tugas yang lebih penting, selesai perda, selesai ini, tugas Dewan masih banyak. Ditambah lagi sibuk dengan pileg. Selesai pemilu saja. Iya kecuali Pak Taufik yang jadi wagub, langsung PKB setuju," kata Ketua Fraksi PKB DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas saat dihubungi. (Uli)