Indolinear.com, Tiongkok - Perusahaan biasanya memberikan sanksi kepada karyawan yang tidak mencapai target. Hukuman biasanya diberikan dalam bentuk potong gaji atau penundaan kenaikan jabatan.

Untuk pegawai di perusahaan ini mungkin hukuman itu terbilang lunak. Alasannya, mereka selama ini mendapat hukuman ekstrem manakala tak bisa mencapai target.

Yup, para pegawai di salon kecantikan ini diwajibkan menghukum diri sendiri dengan menampar wajahnya.

Dikutip dari Dream.co.id (03/03/2019), pekerja-pekerja di salon kecantikan terpaksa menampar muka sendiri 100 kali. Hukuman diberikan karena mereka gagal mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Lagi-lagi, perilaku tak manusiawi ini dikabarkan terjadi di Tiongkok.

Mereka yang gagal, harus menampar wajah di depan manajemen. Atau, ada denda berupa uang tunai.

Ada Juga Hukuman Makan Cabai dan Bawang

Ada juga pegawai yang dihukum dengan makan cabai dan bawang mentah serta minum cuka. Sementara yang lain mendapatkan sanksi lari paksa sejauh 100 kilometer.

Hal ini diungkapkan oleh mantan karyawan Runfa Hair Salon, Pan. Dia mengatakan target penjualan produk kecantikan di salon sebesar 1.799 ringgit-2.399 ringgit (Rp6,3 juta-Rp8,41 juta) setiap hari.

Kalau gagal, mereka harus berhadapan dengan beraneka ragam yang sudah disebutkan di atas. Hukuman ini juga harus dilakukan di depan karyawan-karyawan lainnya.

" Kami perlu menampar wajah, mengikuti kehendak pimpinan. Kalau wajah tak cukup merah setelah ditampar, kami akan didenda 300 ringgit (Rp1,05 juta)," kata Pan.

Berani Membantah? Langsung Pecat

Malah, kata Pan, ada yang membantah perintah pimpinan. Keesokan harinya, yang bersangkutan langsung dipecat.

Parahnya, karyawan yang dipecat, tak mendapatkan kejelasan tentang gaji yang tertunggak.

Berdasarkan Undang-Undang buruh Tiongkok, pimpinan tak dibenarkan untuk mempermalukan karyawan di depan umum. Atasannya bisa dikenakan denda karena perkara yang bersangkutan dibawa ke meja hijau.

Bos-bos di Tiongkok memang terkenal dengan hukuman yang sadis kepada karyawan yang tak capai target. Contohnya, minum air kencing, makan ulat, dan merangkak di jalan raya. (Uli)