Indolinear.com, Lebak - BPBD Kabupaten Lebak menginstruksikan untuk mewaspadai hujan lebat disertai petir guna meminimalisasi pengurangan risiko bencana alam.

"Kami menginstruksikan aparat kecamatan, desa dan relawan agar meningkatkan kewaspadaan hujan lebat disertai petir," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak.

Selama ini, cuaca buruk melanda wilayah Kabupaten Lebak menyusul tibanya masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Biasanya, musim peralihan itu yang ditandai hujan deras disertai petir dan angin puting beliung.

Potensi cuaca buruk tersebut terjadi sore hingga malam hari. Ia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan cuaca buruk tersebut agar tidak terkena sambaran petir juga ancaman banjir dan longsor.

Peluang hujan deras disertai petir itu bisa ditandai suhu terik matahari begitu panas pada pukul 12.00 WIB sampai 13.50 WIB. Namun, tiba-tiba cuaca itu berubah menjadi awan gelap menghitam sehingga berpeluang hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

"Kami minta masyarakat mewaspadai cuaca buruk itu dan diimbau petani tidak berada di ladang maupun sawah guna mencegah sambaran petir," katanya menjelaskan dilansir akurat.co.

Menurut dia, cuaca buruk itu cukup membahayakan petani, terlebih berada di areal persawahan. Umumnya, areal persawahan itu kondisi tofografinya berada pada dataran rendah sehingga kerapkali terkena sambaran petir. Saat ini, potensi sambaran petir di Kabupaten Lebak hampir terjadi di 28 kecamatan sehingga perlu kewaspadaan jika curah hujan disertai petir.

Selain itu juga warga saat hujan berlangsung diharapkan tidak berada di tanah lapang, di bawah pohon dan di atas atap genteng. Sebab sambaran petir sangat berbahaya ketika orang berada di tanah lapang seperti sawah maupun di atas genteng rumah.

Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten, curah hujan untuk wilayah Kabupaten Lebakmasih tinggi, yakni daerah dataran rendah berkisar antara 300 hingga 550 milimeter per bulan, sedangkan daerah dataran tinggi lebih dari 600 milimeter per bulan.

"Saya yakin dengan meningkatkan kewaspadaan bisa mengurangi risiko korban jiwa," katanya dikutip dari Bantennews.co.id, Minggu (25/2/2018). (Gie)