Indolinear.com, Bogor - "Mangga, hati-hati pak bu pelan-pelan", begitulah ucapan ramah yang selalu dilontarkan Muhammad Irsyad (29), Seorang pria warga Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, kepada pengendara sepeda motor yang melintasi jalan Regional Ring Road (R3).

Pria itu berinisiatif untuk mengatur arus kendaraan roda dua yang melintasi trotoar di jalan R3.

Irsyad mengaku dia tergerak hatinya untuk turun tangan mengatur antrian laju sepeda motor di jalan R3 yang hingga kini masih ditutupi tumpukan batu kapur.

"Awalnya saya kasian lihat motor-motor yang semerawut, bahkan ada pengendara yang adu mulut karena tidak mau saling mengalah," ujar Irsyad.

Ia mengatakan sudah satu minggu mengatur arus sepeda motor untuk melaju secara bergantian.

"Alhamdulillah terkadang ada saja yang kasih sumbangan, sebenarnya saya tidak terlalu mengharapkan itu," ungkap Irsyad .

Dari penuturan Irsyad, dia dapat membawa pulang uang sebanyak Rp 300 ribu sehari untuk diberikan kepada istri dan anaknya.

"Memang uang yang didapat sebagian diberikan untuk ngopi bareng sama teman-teman, tapi ada juga yang saya gunakan untuk kebutuhan keluarga," ucap ayah dua anak itu.

Irsyad bercerita kepada TribunnewsBogor.com, sebelumnya ia bekerja sebagai pengemudi ojek online.

Namun, sudah satu minggu lebih dia meninggalkan pekerjaannya itu untuk membantu masyarakat melewati Jalan R3 yang tertutup batu kapur.

"Sempat dimarahi istri sih, tapi kalo kita tetep usaha mencari rejeki mah Insyaallah ada aja jalannya," kata Irsyad.

Menurut Irsyad, warga yang melintasi jalan R3 menjadi terbantu dengan kehadiran dirinya itu.

"Banyak yang bilang terima kasih sama saya, merasa dibantu katanya," kata Irsyad dilansir dari tribunnews.com, Senin (26/2/2018).

Pria yang tidak memakai alas kaki itu bercerita pernah didatangi oleh anak buah dari pemilik tanah yang menutup jalan R3 dengan tumpukan batu kapur.

"Saya ditegur mas ditanya kenapa ini jalannya dibuka, tapi setelah saya jelasin dia gak jadi marah sama saya," ungkap Irsyad.

Dari pantauan TribunnewsBogor.com, jumlah kendaraan sepeda roda dua yang melintas tidak pernah berhenti dari kedua arah, baik dari arah katulampa maupun dari arah pandu raya.

Sehingga Irsyad selalu berdiri dan berjaga mengatur arus lalu lintas di jalan R3 itu.

Bahkan Irsyad juga lah yang merapikan tumpukan batu kapur agar tidak mencelakakan warga yang melintas.

"Sekarang mah sudah dua hari dibantu sama temen, waktu sendiri mah susah juga," ujar Irsyad.

Meskipun Irsyad memperoleh dana sumbangan secara sukarela dari warga yang melintas, dirinya menginginkan agar akses Jalan R3 dibuka kembali.

"Kasihan juga warga jadinya, kalau ditutup begini kan jadi mengganggu kepentingan umum juga," kata Irsyad. (Gie)