Indolinear.com, Tangsel - Berawal informasi viral di media sosial yang beredar meninggalnya Naswa Fahira Andrean, siswa kelas 4 SD 01 Rawabuntu adalah karena setelah disuntik difteri kedua. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akhirnya melakukan klarifikasi kepada awak media, di Kantor Dinkes Tangsel, Sabtu 24 Februari 2018 sore.

Tulus Muladiono, Kabid Pengendalian Penyakit Dinkes Tangsel memaparkan pihaknya telah melakukan investasi sebagai upaya penanganan dan berusaha mengumpulkan informasi baik dari puskesmas, bahkan hadir ke pemakaman langsung dan bertemu dengan orangtua dari Almarhumah Naswa.

"Saya dapat informasi pada (24/2/2018) pukul 10.00 WIB. Langsung kami kroscek, apakah benar ini pengaruh dari difteri. Dan hasil yang kami dapatkan, Almarhumah mengidap penyakit asma dan telah dinyatakan meninggal (23/2/2018) pukul 19.05 WIB," paparnya.

Padahal sorenya, Naswa masih mengikuti pengajian. Lanjut Tulus, kondisi Asma seharusnya tidak boleh terlalu letih, terkena debu, kondisi rumah yang lembab. Terlebih Naswa mengidap Asma dengan kategori Asmatikus, dimana proses asma berat muncul.

"Nanti, kami akan melaporkan ke pimpinan terkait broadcast hoax yang mengatakan bahwa meninggalnya Naswa karena Difteri. Ini menjadi hikmah bagi kami selaku pelayanan publik agar bertindak cepat dengan kondisi apapun," jelas Tulus.

Sementara Kasie Imunisasi Surveillance dan Penanggulangan Krisis Dinkes Tangsel, Rr Sulestiorini mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan ayah dari pasien, pasien awalnya mengeluh sakit karena Asma dan telah di uap dengan nebulizer dirumah. Bukan karena Difteri, Ayah Naswa juga menjelaskan anaknya telah disuntik difteri 1 pada Desember dan Difteri 2 pada awal Februari di Puskesmas Rawa Buntu dan tidak mengalami efek samping apapun.

"Kemudian, pasien menjerit sakit dan wajahnya membiru serta pupil matanya membesar. Dikira kesurupan, lalu dibawa ke klinik Al-Hakim. Karena tidak ada dokter, dibawa ke Puskesmas Rawa Buntu (23/2/2018) pukul 18.20 WIB," kata Ririn sapaan akrabnya.

Hal yang sama dikemukakan Kepala Puskesmas Rawa Buntu, Hartono. Ia menjelaskan, pasien datang sekitar 18.20 WIB dalam keadaan pucat dan nadi tidak teraba, tubuh juga sudah dingin. Kemudian dibantu dengan bantuan hidup dasar atau bantuan pernapasan dan dinyatakan meninggal pukul 19.05 WIB.

"Menurut keterangan keluarga, penyakit asma Almarhumah sering kambuh dan tidak ada pembahasan mengenai efek samping dari Difteri. Naswa memang memiliki asma dan jika dilihat difteri pertama di Puskesmas, Naswa tidak mengalami efek samping," tukasnya. (sophie)