Indolinear.com - Sukses menguasai box office Amerika Utara, Black Panther menyebarkan pengaruhnya ke Korea Selatan. Berdasarkan data Badan Perfilman Korea, periode 16-18 Februari 2018, film arahan Ryan Coogler itu membukukan 1,9 juta penonton dengan pendapatan mencapai USD15,85 juta (Rp213,97 miliar).

Dengan begitu, Black Panther yang tayang di 1.620 layar bioskop itu naik ke puncak box office dengan komposisi pasar mencapai 51,32 persen. Sejak tayang perdana pada 14 Februari 2018, Black Panther sudah menjual 3,09 juta tiket dan pendapatan sekitar USD25,33 juta (Rp341,55).

Melansir Okezone.com, Senin (19/2/2018), Film produksi Marvel Studio ini bercerita tentang seorang raja baru Wakanda, T'Challa (Chadwick Boseman), yang berduka atas meninggalnya sang ayah, T'Chaka (John Kani). Ia kemudian memutuskan untuk meneruskan perjuangan sang ayah.

Ketika Wakanda berada dalam ancaman dua musuh berbahaya, T'Chala berusaha membuktikan dirinya sebagai raja sejati. Ia kemudian bertransformasi menjadi Black Panther untuk membela Wakanda.

Black Panther memang digadang-gadang sebagai film terobosan Marvel. Ini menjadi film superhero Marvel pertama yang penulis naskah, aktor utama, serta sutradaranya merupakan keturunan Afro-Amerika.

Ada alasan kenapa publik Korea cukup menantikan film ini. Pada November 2016, Marvel Studios mengumumkan tim produksi akan syuting di Busan, kota pelabuhan terbesar di Korea Selatan. Sejumlah spot dijadikan lokasi syuting, seperti Pantai Gwangalli, Jembatan Grangan, dan Pasar Ikan Jagalchi di dekat Nampodong.

"Kami akan syuting kejar-kejaran mobil di Busan. Jadi ada 150 mobil dan 700 talent untuk adegan itu. Akan ada juga helikopter, senjata, dan penutupan jalur lalu lintas," ungkap Mr. Romance Film selaku rumah produksi lokal yang bekerja sama dengan Marvel kala itu.

Sementara Detective K: Secret of the Living Dead yang minggu lalu menjadi penguasa box office harus puas berada di peringkat kedua. Film itu sukses mengumpulkan 713.772 penonton dengan pendapatan sekitar USD5,6 juta (Rp76,15 miliar). Sejak dirilis pada 8 Februari 2018, film yang dibintangi Kim Ji Won itu sudah menjual 2,07 juta tiket dengan penghasilan mencapai USD15,91 juta (Rp215,77 miliar).

Sementara Golden Slumber berada di posisi ketiga dengan 628.498 penonton dengan pendapatan sekitar USD5 juta (Rp67,5 miliar). Sejak dirilis pada 14 Februari 2018, film yang diadaptasi dari novel karya Kotaro Isaka itu telah mengumpulkan 982.689 penonton dengan penghasilan USD 7,70 juta (Rp103,9 miliar). (Gie)