Indolimear.com, Tangsel - Pasca kejadian kecelakaan bus yang ditumpangi oleh warga Tangsel, menjadi luka mendalam bagi seluruh masyarakat Tangsel. Dari 27 korban sebanyak 26 orang adalah warga Tangsel.

Hal ini membuat Aparatur Kementrian Agama (Kemenag) Kota Tangsel ikut merasa terkena musibah. Oleh karena itu Kemenag Tangsel ikut partisipasi dengan menghadirkan pemandi jenazah perempuan.

"Kita dari Kemenag Tangsel merasa ikut berduka. Walaupun memang bukan kegiatan yang melibatkan kita, namun seluruh korban berasal dari daerah yang sama dengan kita yaitu Tangsel," ungkap Plt Kepala Kemenag Kota Tangsel Dedi Mahfudin.

Ketika bicara satu wilayah kota Tangsel, Dedi dan teman-teman Kemenag secara moril ikut berduka dan berbelasungkawa dengan musibah ini.

"Harapan saya kedepan kota betul-betul ada komunikasi yang formal ketika madrasah maupun pengawas melakukan kegiatan keluar kota harus ada surat pemberitahuan resmi kepada kami," kata Dedi.

Pihaknya ingin mengambil hikmah dari musibah yang terjadi. Secara internal Dedi berharap adanya koordinasi yang lebih kuat lagi di kesatuan lembaga ini.

"Misalnya jika para siswa, guru, maupun pengawas tidak paham akan cuaca yang sedang terjadi kami akan menghimbaunya. Apalagi siswa sering mengadakan kegiatan study tour dan pengawas biasa mengadakan raker atau workshop," jelas Dedi.

Kegiatan apa pun tetap masih bisa berjalan dengan biasanya, musibah bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, sebelum terjadi harus diantisipasi. (Sophie)