Indolinear.com, Tangsel - Selama kurun waktu satu tahun, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah merehabilitasi 18 pelajar, diantaranya satu pelajar SMP, 14 pelajar SMA dan 3 mahasiswa. Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sebanyak 37 orang.

Vinna Tauria, Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Tangsel mengatakan sebanyak 20 persen pelajar yang terkena narkotika, dilakukan assesmen terlebih dahulu. Kemudian diketahui bahwa mereka mendapatkan barang dari lingkungan bermain di luar sekolah.

"Kebanyakan pelajar tersebut memakai ganja dan obat penenang karena dinilai murah harganya," ujarnya di Kantor BNN Tangsel.

Ia pun menjelaskan, menurut data pemakai, kebanyakan barang haram ini di dapat dari teman-teman nongkrongnya yang lebih dewasa hingga pelajar tak mampu menolak. Alasan lain pelajar lebih banyak terkena adalah karena sedang menjadi jati diri dan suka mencoba, seperti salah satu mahasiswa yang sedang menjalani rawat inap di Balai Rehabilitasi.

Sementara Heri Istu, Kepala BNN Tangsel mengungkapkan, hal ini dilakukan untuk menekan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika di wilayah Tangsel. Pihaknya juga terus menggiatkan berbagai upaya pencegahan.

"Seperti mengadakan sosialisasi bahaya narkoba di masyarakat, cek urin secara berkala di kalangan pelajar dan kalangan pegawai, baik pemerintahan ataupun swasta," ungkapnya.

Selanjutnya, BNN Tangsel selama tahun 2017 juga telah berhasil mengungkap peredaran gelap Narkotika sebanyak 5 kasus dengan barang bukti sebanyak 18,67 gram sabu dan 0,81 gram ganja.

"Saya menghimbau kepada masyarakat agar kita bersama-sama perangi Narkoba demi generasi penerus bangsa," tutupnya. (sophie)