Indolinear.com, Jakarta - Biasanya memodifikasi mobil bertujuan untuk mendongkrak tampilan dan membuat mobil terlihat lebih mewah. Namun, modifikasi mobil bisa menyebabkan harga jual menjadi turun.
Memodifikasinya, apalagi jika perubahan itu bukan karena penggunaan aksesori resmi dari dealer, rentan berpengaruh pada minat pembeli.
Pandangan ini ditekankan oleh salah seorang pedagang mobil bekas di Kemayoran, Toto, dari Tunas Mandiri Mobilindo.
"Saya enggak mau beli (mobil second yang dimodifikasi). Pengaruhnya ke purnajual. Modifikasi ini hanya untuk beberapa orang yang modif, kebanyakan pangsa pasar adalah mobil yang dalam keadaan orisinal," kata dia, dilansir dari Liputan6.com (03/03/2018).
Ia menggambarkan perubahan pelek pada Avanza yang juga di sisi lain akan berpengaruh pada performanya.
"Avanza pakai pelek 17 itu ada pengaruh, mobil lebih berat. Konsumsi bahan bakar lebih boros. Kalau style memang lebih keren," tambahnya.
Ia pun sedikit memberikan pengalamannya menggunakan Avanza dalam kondisi pelek standar.
"Avanza velg kondisi standar itu top speed saya bisa di 160 km/jam RPM 6.000. Saya ganti dengan pelek 17 inci, paling 120 km/jam," kata dia.
Dia sendiri tidak mengharamkan modifikasi mobil. Namun, itu tidak berlaku dalam urusan jual-beli. Modifikasi sendiri akan menarik jika konsumen membeli dulu dalam kondisi standar untuk kemudian dioprek sendiri.
"Harganya pasti jatuh, kecuali bagi orang yang suka. Rata-rata konsumen yang datang memilih modifikasi sendiri ketimbang saya display sudah saya modifikasi,"pungkasnya. (Uli)
0 Response to "[Pos baru] Alasan Mengapa Modifikasi Bikih Harga Jual mobil Turun"
Post a Comment