Indolinear.com, Jakarta - Tak bisa dipungkiri, Transjakarta menjadi armada transportasi massal yang efektif membelah kemacetan di nadi Jakarta.  Bus-bus besar dan modern sebagai armada terbarunya pun diklaim lebih baik dari generasi sebelumnya.

Bus-bus yang dipakai berasal dari merek Eropa. Di dalam Bus TransJakarta terdapat pengaturan kecepatan. Dalam hal ini, artinya bus tersebut tidak bisa dikebut atau ugal-ugalan.

"Kalau lihat di bulatan, di situ ada tulisan kecepatan maksimum 50 km/jam," ujar Shadiq Helmi, Business Process & Development PT Transjakarta lalu mengarahkan jarinya ke penanda (dalam kaca samping) yang ada di bus soal batas kecepatan yang ditetapkan.

Informasi dan aturan ini bukan berarti bus tidak bertenaga. Hanya saja, bus memang sudah diatur supaya tidak bisa lari kencang di atas itu, sekalipun gas sudah dibejek dalam. Bus-bus Transjakarta tersebut berasal dari pabrikan Mercedes-Benz dan Scania.

"Unit-unit kami itu sudah diset, kecepatannya maksimum 50 km/jam. (Pedal gas dibejek) tetap enggak bisa. Kalau yang dulu, yang merah itu (buatan Cina) tidak bisa. Jadi bus Transjakarta sekarang sudah modern, Eropa," kata dia, dilansir dari Liputan6.com (27/03/2018).

Bukan cuma itu, bus pun akan dilarang beroperasi jika pintunya tidak bisa ditutup. Alasan ini dimaksudkan demi faktor keselamatan.

"Pintu tidak bisa ditutup juga tidak bisa jalan. Karena faktor-faktor safety itu juga yang kami perhatikan," kata dia lalu menyebut merek-merek Mercy, Scania, Volvo dan MAN dari Jerman untuk merek-merek yang digunakan oleh Transjakarta. (Uli)