Indolinear.com, Hanoi - Meluapnya Sungai Merah di Vietnam Utara menyebabkan banjir parah yang diperkirakan menewaskan sekitar 100.000 orang pada 1 Agustus 1971.

Banjir itu disebut menjadi salah satu bencana paling mematikan pada Aaad ini. Namun karena saat itu Perang Vietnam sedang berlangsung, hanya terdapat sedikit rincian soal peristiwa tersebut.

Dilansir dari Liputan6.com (29/03/2018), National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika Serikat, menyusun daftar 20 bencana cuaca dan iklim yang paling hebat. Hal tersebut didasarkan terhadap dampak yang dirasakan oleh penduduk.

Di dalam daftar tersebut terdapat bencana besar, seperti badai Bangladesh tahun 1970 dan 1991 -- menewaskan lebih dari 100.000 jiwa, 'Great Smog London' tahun 1952, dan badai salju di Iran.

Banjir Sungai Merah di Vietnam yang masuk daftar NOAA, membuat informasi soal bagaimana atau mengapa bencana itu terjadi diketahui, meski hanya sedikit.

Selain tak banyak data tersedia, informasi terkait banjir yang terjadi saat Perang Vietnam yang beredar juga tidak akurat. Namun, salah satu hal yang diketahui adalah, Sungai Merah yang membentang di dekat Hanoi mengalami banjir setiap '250 tahun'.

Hujan lebat kala itu tak hanya melanda sistem bendungan di sekitar daerah delta yang padat penduduk dan tak jauh di atas permukaan laut.

Tak hanya menewaskan ribuan orang secara langsung, banjir juga menenggelamkan pertanian tanaman pangan. Hal tersebut membuat Vietnam mengalami kesulitan lebih parah, terutama karena bencana itu terjadi pada masa perang.

Meski saat ini banyak waduk dibangun di wilayah Hanoi, daerah tersebut masih rentan terhadap banjir. (Uli)