Indolinear.com, Myanmar - Seorang sekutu dekat Aung San Suu Kyi telah terpilih sebagai presiden baru Myanmar oleh parlemen di negara itu.

Win Myint, dilansir dari Voaindonesia.com (30/03/2018), dipilih untuk menggantikan Htin Kyaw, yang mengundurkan diri pekan lalu karena alasan kesehatan. Win Myint yang menjabat sebagai ketua majelis rendah parlemen hingga pekan lalu, adalah aktivis berpengalaman dari Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) yang dimotori Aung San Suu Kyi. LND telah mendominasi kedua majelis parlemen sejak kemenangan telak pada pemilu 2015.

Sewaktu junta militer berkuasa tahun 1990an, Win Mynt yang kini berusia 66 tahun pernah dipenjara selama periode waktu singkat. Pada 2012, sewaktu berlangsung transisi dari pemerintahan militer ke pemerintahan yang secara nominal sipil, ia menjadi salah satu orang pertama yang terpilih duduk di parlemen.

Win Myint dengan mudah mengalahkan dua kandidat presiden lain, termasuk Myint Swe, yang didukung militer. Militer Myanmar hingga saat ini masih berpengaruh dan, berdasarkan konstusi yang dirancang tahun 2008, menguasai 25 persen kursi di parlemen. Militer juga menempati beberapa posisi penting kabinet, termasuk menteri pertahanan, menteri dalam negeri dan menteri urusan perbatasan.

Meski Win Myint memegang jabatan presiden, Aung San Suu Kyi adalah pemimpinde-facto negara itu. Selain sebagai menteri luar negeri, Suu Kyi juga menjadi penasehat negara, jabatan yang menurut Suu Kyi lebih tinggi dari presiden. Berdasarkan konstitusi yang dirancang militer, Suu Kyi tidak boleh menjabat presiden karena kedua putranya berkewarganegaraan Inggris dan begitupun mendiang suaminya. (Uli)