Indolinear.com, Cilegon - Peningkatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Cilegon menjadi bagian dari agenda penting bagi Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Kecil Kota Cilegon ditahun ini, setelah pada tahun sebelumnya perwujudan tiga pilar koperasi sehat berjalan mulus dilaksanakan. Upaya tersebut diawali dengan validasi dan verifikasi UKM dengan melibatkan Pusat Inkubator Wirausaha dan Klinik UMKM (PIWKU) dan perguruan tinggi negeri, Untirta.
"Pertumbuhan UKM ini sungguh luar biasa, terlebih setelah adanya MoU antara Dekopinda dengan koperasi karyawan. Mereka terus mencari berbagai produk UKM, makanya peluang dan potensi UKM ini harus terus kita kembangkan salah satunya melalui pendataan saat ini, karena geliat UKM itu ditentukan oleh data yang akurat," ungkap Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Kecil Kota Cilegon, Tatang Muftadi, Selasa (13/3/2018).
Dikatakan, kelompok usaha kecil maupun mikro selama ini diklasifikasi oleh pihaknya berdasarkan omzet dan asetnya. "Omzet usaha kecil itu umumnya di bawah Rp300 juta, sedangkan usaha mikro itu beromzet di bawah Rp50 juta setahun dari tiga produk pasar UMKM yang terdiri dari kuliner, fashion dan kerajinan. Kita juga terus mendorong UMKM ini melalui kolaborasi dengan perbankan dan pelaku usaha lainnya," terangnya dikutip dari Bantennews.co.id, Selasa (13/3/2018).
Sementara itu Koordinator Klinik UKM PIWKU Cilegon, Murniyati memaparkan pada tahun 2010 silam tercatat sekira 15 ribu UMKM yang tersebar di delapan kecamatan se-Kota Cilegon. "Cuma sekarang jumlahnya sudah menyusut, mungkin sekitar 10 ribuan, karena banyak usaha mikro dan kecil yang statusnya sudah meningkat karena omzetnya sudah melampaui," katanya.
Dikatakannya, persoalan umum yang dihadapi UMKM di Kota Cilegon antara lain meliputi mulai dari tahapan produksi seperti pengemasan atau packaging, labeling dan branding, hingga legalitas usaha yang dalam ketentuannya harus melibatkan lembaga dan dinas.
"Saat ini UKM kelompok kuliner ini paling mendominasi, hampir 60 persen karena pertimbangan keahlian, kemudahan bahan baku, pemasaran. Sisanya gabungan fashion dan kerajinan. Nah kita coba arahkan peningkatan produk kerajinan ini ke kalangan wirausaha muda, karena kan kita butuh banget sebagai produk kerjainan sebagai kenang-kenangan daerah," tandasnya. (Gie)
0 Response to "[Pos baru] Dinas Koperasi dan UMK Cilegon Dorong Verifikasi UMKM"
Post a Comment