Indolinear.com, Jakarta - Motor listrik karya anak bangsa, Gesits, siap meluncur pada tanggal 17 Agustus 2018. Setelah peluncuran, motor listrik hasil kolaborasi Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Garansindo ini, siap masuk jalur produksi.
Dijelaskan Muhammad Nur Yuniarto, Ketua Tim Pengembangan Kendaraan Listrik ITS, proses pengembangan masih berjalan, dan tidak ada masalah. Namun, Gesits ada pada industri komponen yang memang belum tersedia untuk motor listrik.
"Industri supply chain di kita memang belum ada di kita untuk kendaraan listrik. Mungkin, untuk produksi 100 atau 200 unit tidak masalah, tapi saat bicara produksi ratusan ribu unit jadi tantangan tersendiri," jelas pria yang akrab disapa Nur dilansir dari Liputan6.com (26/03/2018).
Lanjut Nur, saat ini memang untuk industri komponen sedang dikembangkan bersama.
"Karena kan segala sesuatu masih baru, komponen-komponen yang ada di kita masih untuk motor konvensional, yang suplai untuk Yamaha, Honda Suzuki. Tapi untuk kendaraan listrik belum ada,"tambahnya.
Sementara itu, untuk komponen kunci yang paling penting untuk mobil atau motor listrik juga belum ada, seperti motor elektrik dan baterai juga belum tersedia di pasar otomotif nasional.
"Kalau kita cari ke Cina juga belum ada, karena arah pengembangan motor listrik di Cina berbeda dengan kita. Di sana, main di daya kecil, sementara kita main di (daya) besar. Jadi, kita memang harus kembangkan industri supply chain secara mandiri," pungkasnya. (Uli)
0 Response to "[Pos baru] Industri Motor Listrik Indonesia Berbeda Dengan China"
Post a Comment