Indolinear.com, Jakarta - Teknologi mengecas smartphone sejauh ini sudah cukup canggih, di mana dengan wireless charging kita sudah bisa mengisi daya dengan nirkabel. Namun sepertinya hal tersebut belum memuaskan, karena di masa depan, kita bahkan tak butuh sumber listrik untuk mengecas.

Karena melansir dari Merdeka.com (01/03/2018), para peneliti dari University at Buffalo yang menggandeng Chinese Academy of Science, kini sedang mengembangkan teknologi inovatif berupa "Triboelectric charging" yang hanya butuh tab metal dan sebuah pergerakan tubuh seperti mengusap jari, untuk mengecas baterai.

Jika mungkin Anda ingat, triboelektrik dikenal sebagai efek yang membuat material tertentu bermuatan listrik setelah bersentuhan dengan material yang lain lalu dipisahkan. Contoh mudahnya sisir yang di gosok-gosokkan ke rambut akan bisa menarik kertas, atau kaca yang digosokkan ke bulu wol bisa memiliki muatan listrik.

Bagaimana cara kerjanya?

Dengan membawa teori triboeletrik efek tadi, muatan listrik yang seringkali terbuang bisa ditransformasikan untuk energi listrik yang bisa mengecas smartphone. Caranya, periset membuat prototip fungsional dengan material bernama polydimethylsiloxane, yang merupakan polimer berbasis silikon yang biasa digunakan pada lensa kontak. material ini dijepitkan di antara dua emas tipis.

Hal ini membuat ketika salah satu lapisan emas digosokkan, gaya akan teraplikasikan antara emas dan polimer. Hal ini membuat elektron akan mengalir bolak-balik antara lapisan emas. Makin banyak gesekan makin besar jumlah tenaga yang dihasilkan.

Hal ini sangat aplikatif untuk smartphone. Pasalnya menurut studi yang dihelat Quartz Index, pengguna rata-rata smartphone Amerika Serikat membuka, mengetuk, menggesek atau mengklik layar di smartphone mereka setidaknya 2.617 kali dalam sehari. Tentu akan sangat bagus jika hal ini dapat diubah jadi energi untuk mengisi daya. (Uli)