Indolinear.com, Tangsel - Piala Bina Jaya Cup ke XXII 2018 secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Tangsel H Muhamad pada Minggu, 11 Maret 2018 di Lapangan Latus Jaya ini berlokasi di RT 03/02 Jalan Aria Putra, Kedaung Pamulang, Tangsel.

Hadir dalam pembukaan selain H Muhamad, Salman Faris, Lurah Kedaung Muhammad Sarwo Edi, Camat Pamulang Deden Juardi, Anggota DPRD, Abdul Rahman, Pelaksana lurah (Plt) Bambu Apus, Subur dan pecinta bola se Pamulang dan kota Tangsel.

Latus Jaya membuka turnamen ketika jelang Ramadan, biasanya kegiatan selama 2 bulan. Masyarakat telah mengenal sejak bertahun-tahun hiburan murah meriah menyenangkan, melihat pemain hebat asal berbagai kesebelasan. Tahun ini ada 64 tim seluruh Jabodetabek dengan total hadian juara 1, 2 dan 3 serta harapan mencapai kurang lebih 70 juta.

Sekda Tangsel, H Muhamad disela pembukaan menyampaikan, Bina Jaya Cup Latus Jaya ke XXII mampu menularkan skill bagi pesepak bola di Tangsel. Berbagai tim kesebelasan menampilkan banyak pemain handal. Momen ini harus dijadikan ajang penularan skill dan bakat bagi anak-anak muda pesepak bola di Tangsel.

"Masing-masing kesebelasan menghadirkan pemain-pemain hebat tampil di sini. Secara tidak langsung bisa memberikan ilmu bagaimana cara bermain yang bagus. Kehadiran mereka bisa menularkan ilmu bagi pesepak bola di Tangsel," tuturnya.

Ajang tahunan ini, dikenal luas pecinta dan penikmat sepak bola serta pemain bola di seantero Jabodetabek. Sehingga wajar setiap tahunnya selalu ditunggu-tunggu oleh tim kesebelasan. Manfaat lain tak kalah penting Latus Jaya menumbuhkan ekonomi masyarakat setempat.

"Coba kita lihat sekeliling banyak pedagang, inilah yang diharapkan dengan berlangsungnya kompetisi ada faktor ekonomi masyarakat tumbuh. Kegiatan seperti ini harus dirawat agar tetap ada, sebab masyarakat terbantu," tambah ia.

Disisi lain menyajikan hiburan, Huhammad juga berpesan kepada pihak panitia supaya selama pertandingan tetap menjaga kondusifitas jangan sampai terjadi perkelahian. Jika memang ada pemain kerap berkelahi diminta untuk dicoret tidak boleh main kembali.

"Berpesan kepada panitia tetap jaga keamanan dan keterbitan, sajikan permainan yang baik dan menghibur. Jika ada pemain suka buat ribut coret saja tidak usah bermain lagi. Bagi penonton tidak perlu ikut campur serahkan semua kepada wasit di lapangan," pinta Muhamad.

Camat Pamulang, Deden Juardi mengatakan Piala Bina Jaya Cup salah satu piala bergengsi yang ada di Tangsel. Terbukti perserta ikut serta datang dari berbagai daerah, ini menandakan kualitas dan tingkatan pemian memang bagus.

"Kompetisi bergengsi sehingga telah dikenal banyak orang. Kedaung cukup dikenal karena hadirnya acara tahunan seperti ini," kata Deden.

Di tepi lain, yang tidak kalah menarik dari sisi ajang adalah makanan khas Kedaung yakni kue lupis, dilumuri kepala dengan kuah gula. Kue lupis cukup terkenal, seolah menjadi menu utama bagi para pemain dan penonton.

"Ada makanan khas Kedaung yaitu kue lupis. Cukup enak, lezat dan terkenal seiring dengan usianya turnamen mencapai dua puluh dua tahun, kuenya pun banyak dirindukan penonton," tambah ia.

Ketua Panitia Yayang Bakhtiar menjelaskan, dirinya didapuk para senior mengelola Piala Bina Jaya Cup agar tetap lestari. Ini adalah turneman yang kedua pada dirinya. Tujuan utama, ajang perjumpaan sesama pemain tarkam dari berbagai kesebelasan di Jabodetabek.

"Usianya memasuki dua puluh dua tahun, dari para senior saya adalah generasi yang ketiga. Permainan ini kedua setelah dipercaya untuk mengurus Bina Jaya Cup ini utamanya untuk ajang silaturahmi antar kesebelasan," tutur ia.

Dari 64 kesebelasan, 20-an di antaranya berasal dari kesebelasan Tangsel, sisanya tersebar Jabodetabek. Hadirnya hiburan tarkam, memberikan sumbangsih besar, tak hanya kepada pemain juga pada lingkungan yang bisa mendatangkan ribuan penonton. "Saat jelang semifinal penonton jumlahnya ribuan datang menyaksikan pertandingan," tambahnya. (sophie)