Indolinear.com - Kesenian menjadi salah satu cara yang jitu untuk melakukan diplomasi dengan negara lain. Kesenian, seperti wayang kulit dan gamelan bahkan berhasil mempererat hubungan antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS).

Pengajar FSI-CIS Arlington, Isweni Ishak Bakri mengatakan, di AS wayang kulit dikenal dengan sebutan The Shadow Puppet Play. Dia sendiri pernah menonton sejumlah pertunjukan wayang kulit di sejumlah daerah, seperti Delaware, New York, Connecticut, sampai ke California.

"Saya ingin memberi apresiasi kepada Kedutaan Besar RI di Washington DC yang selalu membantu semua kegiatan kesenian dan kebudayaan Indonesia di East Coast sampai ke West Coast. Ini merupakan diplomasi, dan pagelaran wayang kulit ini merupakan salah satu senjatanya," ujarnya.

Tahun lalu, lanjut Isweni, KBRI berkerjasama dengan Sanggar Santi Budaya di Washington DC menggelar acara 'Performing Indonesia Islamic Intersections' selama tiga bulan. Menurut dia, acara yang terbagi menjadi dua bagian kegiatan itu berlangsung sukses dan meriah.

"Bagian pertama fashion show dan performance berlangsung September hingga Oktober. Bagian kedua November, meliputi lecture demonstration dan workshop," tuturnya.

Selain wayang kulit, kesenian asli Indonesia yang juga eksis di AS adalah gamelan. Dipimpin oleh ahli kesenian Jawa sekaligus staf Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Muryanto, gamelan diajarkan kepada kelompok pelajar SMA, mahasiswa, dan kampus di Washington DC.

"Muryanto tanpa letih selalu memenuhi permintaan-permintaan dari universitas di luar Washington DC untuk mengajarkan gamelan. Melalui kesenian Indonesia ini, berarti tanpa kita sadari telah tersalur dengan baik, hubungan diplomasi kita dengan negara yang bersangkutan," tandasnya. (Gie)