Indolinear.com, Jakarta - Memasuki usianya yang ke-4, elevenia mengklaim siap unjuk gigi meramaikan pasar e-commerce Tanah Air. Setelah beberapa waktu tak terdengar kabarnya, e-commerce yang kini dimiliki oleh Salim Grup ini, ternyata sudah menyiapkan berbagai produk, layanan dan kampanye baru untuk memperkuat posisi dan mendongkrak pertumbuhan bisnisnya.

CEO elevenia, Sugiharto Darmakusuma mengatakan, dunia e-commerce seperti sebuah lomba lari marathon. Bukan siapa lari yang tercepat, tetapi siapa yang lebih bertahan dengan iklim bisnis e-commerce seperti sekarang ini.

"Bukan sekedar kecepatan yang dibutuhkan tetapi juga daya tahan yang kuat untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Inilah yang menjadi fokus kami saat ini. Kami menginginkan pertumbuhan yang stabil dan kelangsungan hidup perusahaan di jangka panjang," jelasnya usai konferensi pers di Jakarta, dilansir dari Merdeka.com (25/03/2018).

Senada dengan Sugiharto, Chief Sales & Marketing Officer elevenia, Edward Kilian Suwignyo, menyebutkan bahwa strategi utama yang dilakukan pihaknya justru melawan arus. Maksudnya, tak menggelontorkan dana besar untuk subsidi diskon semata.

"Tetapi, kami juga akan memperkuat branding, memastikan akuisisi penjual online profesional yang mampu memberikan harga kompetitif dan seleksi produk yang lengkap, juga memberikan promosi yang inovatif dalam bentuk gamification kepada pembeli, serta layanan baru yang relevan untuk pengguna," ungkap pria yang akrab disapa Kiki ini.

Langkah ini diakui Kiki memang sulit. Namun ia memastikan jika hal ini dilakukan, jalur yang ditempuh elevenia akan berkelanjutan. Di akhir tahun 2017, nilai transaksi yang diraih elevenia telah mencapai Rp 1 triliun. Sementara untuk transaksinya sendiri sudah mencapai 4 juta transaksi.

"Tahun ini mudah-mudahan transaksinya bisa mencapai 8 juta itu sudah bagus. Kami juga tidak menargetkan nilai transaksi akan melebihi Rp 1 triliun," terangnya.

Sebelumnya, elevenia ini merupakan perusahaan patungan antara XL dengan SK Planet. Namun, Agustus 2017, kedua investor elevenia itu memilih melepas elevenia alias menjualnya. Setali tiga uang, grup Salim kepincut untuk membelinya dan membenahi proses bisnis yang ada di elevenia. (Uli)