Indolinear.com - Hasil survey litbang kompas menyebutkan paslon Khofifah – Emil unggul selisih 0,5 persen di Pilgub Jatim. Namun hal ini bukan berarti paslon Gus Ipul – Puti sudah kalah.
Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu saat menjadi pembicara di kampus Universitas Airlangga, yang bertema diskusi Pilgub Jatim mengatakan kedua paslon masih sama-sama imbang.
"Dalam rentang margin of error, selisihnya hanya 0.5 persen. Artinya dari 800 responden, hanya selisih 3,4 suara. Jadi, saya tegaskan, masih sama-sama unggul. " ujarnya.
Diketahui, Litbang Kompas menggelar survei pada 19 Februari-4 Maret dengan 800 responden. Margin of error sebesar 3,46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei menunjukkan, elektabilitas Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak sebesar 44,5 persen berbanding 44,0 persen untuk Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno.
Melansir Aktual.com, Minggu (18/3/2018), Yohan menjelaskan, sebenarnya hasil tersebut belum bisa menjadi dasar yang kuat untuk menyimpulkan bahwa ada pasangan yang unggul. Apalagi, antara Khofifah dan Gus Ipul sama-sama dari Nahdlatul Ulama yang suaranya pecah.
Dalam kesempatan yang sama, pengamat sosial politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Novri Susan, juga sependapat dengan Yohan. Menurut Novri, kedua kubu masih sama-sama berpeluang.
"Kalau ada yang bilang khofifah ungggul, jelas belum. Keduanya sangat berpeluang." kata Novril.
Menariknya, kekuatan antara cagub dan antar cawagub juga sama. Jika cagub, suaranya terpecah di kalangan NU, pada cawagubnya antara Emil dan Puti sama-sama membidik suara dari kaum milenial yang merupakan pemilih pemula.
"Pemilih milenial juga terpecah. Sebab, pemilih pemula tidak mempertimbangkan soal siapa kepopuleran tokoh. Tetapi lebih memilih karena sistem oraganisasi yang bagus." terang Novri.
Belakangan ini, kata Novri, popularitas Puti Guntur Soekarno justru terus melaju jika dibandingkan Emil. Sebab, Emil sudah melakukan kerja politik sejak enam bulan lalu, bahkan sejak menjadi bupati pada Februari 2016. Sementara Puti Soekarno baru muncul ke proses politik di Jatim mulai 10 Januari 2018 saat pendaftaran di KPU Jatim.
Dengan popularitas yang sama, bisa dikatakan bahwa Puti adalah tipikal politikus yang bisa cepat membangun jaringan dan piawai merespons dinamika lapangan, dan cakap memasarkan gagasannya.
Novri menambahkan, tantangan ke depan bagi Emil dan Puti untuk terus memacu pengenalannya. (Gie)
0 Response to "[Pos baru] Peneliti Sebut Kedua Pasangan di Pilgub Jatim Sama Kuatnya"
Post a Comment