Indolinear.com, Bogor - Tak kurang dari 5.000 umat Hindu laksanakan prosesi Melasti. Prosesi Melasti ini berupa penyucian diri lahir batin dari segala kekotoran dan pengaruh negatif menjelang pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Pura Segara.

Humas Banjar Suka Duka Hindu Dharma Kota Bogor, Ni Luh Puspasari mengatakan bahwa dalam pelaksanaan Melasti tersebut, puluhan umat Hindu Kota Bogor pun tidak ketinggalan mengikuti prosesi tersebut.

Diawali dengan persembayangan bersama di Pura Giri Kusuma yang terletak di Jalan Pandu Raya, juga dilakukan persembahyangan di Pura Bumi Natha Sakti yang terletak di Kompleks Brimob Kedung Halang dan di Pura Parahyiangan Ciapus.

"Umat Kota Bogor berangkat dari tiga tempat sembahyang tersebut bersama-sama mengikuti Melasti sekitar 300 umat dengan menggunakan enam bis menuju Cilincing," jelasnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).

Ni Luh menjelaskan upacara melasti atau melelasti dapat didefinisikan sebagai nganyudang malaning gumi ngamet tirta amerta, yang berarti menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan. Dalam kepercayaan Hindu, sumber air seperti danau dan laut dianggap sebagai asal tirta amerta atau air kehidupan.

"Sumber-sumber air tersebut memberikan kehidupan bagi seluruh makhluk hidup, termasuk umat manusia. Karena itulah, upacara melasti selalu diadakan di tempat-tempat khusus seperti tepi pantai atau tepi danau," beber dia seperti dikutip dari Pojoksatu.id, Jumat (16/3/2018).

Dalam upacara ini, masyarakat datang secara berkelompok ke sumber-sumber air seperti danau dan laut. Setiap kelompok atau rombongan berasal dari satu kesatuan wilayah yang sama, semisal dari banjar atau desa yang sama.

Setiap rombongan tersebut akan datang dengan membawa perangkat-perangkat keramat peribadahan, yaitu arca, pratima, dan pralingga dari pura yang ada di wilayah masing-masing untuk disucikan.

Setiap anggota masyarakat juga menyiapkan sesajian sesuai kemampuan masing-masing. Sajian ini merupakan bagian dari pelengkap upacara melasti.

"Kami semua memohon kelancaran dalam menjalankan seluruh rangkaian ibadah Nyepi yang pada tahun ini jatuh 17 Maret mendatang, bertepatan dengan tahun Saka 1940," tutupnya. (Gie)