Indolinear.com, Jakarta - Pendiri Sinar Mas Eka Tjipta Widjaya telah tutup usia pada hari Sabtu (26/1) lalu di usianya yang ke-97. Meski begitu, ilmu dan kesuksesannya masih dikenang oleh banyak orang dari berbagai kalangan, dari menteri hingga pengusaha.

Eka Tjipta telah membangun grup Sinar Mas hingga menjadi salah grup terkemuka di Indonesia. Grup yang didirikannya tersebut memiliki pilar usaha yang lengkap mulai dari kertas, agribisnis, jasa keuangan, komunikasi dan teknologi, energi dan infrastruktur, dan lainnya. Melalui usaha tersebut membawa pria kelahiran Quanzhou ini masuk jajaran orang terkaya di Indonesia.

Pada 2018, kekayaan miliarder tertua di Indonesia ini menyusut USD 500 juta. Meski demikian, dia berada di peringkat ketiga orang terkaya di Indonesia. Total kekayaan Eka Tjipta Widjaja mencapai USD 8,6 miliar pada 12 Desember 2018 berdasarkan versi Forbes, dilansir dari Merdeka.com (28/01/2019).

Sejumlah perusahaan grup Sinar Mas pun sebagian mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan tersebut antara lain PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSA), PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI). Selain itu, ada PT Smartfren Telecom Tbk (SMAR), PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA), dan PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

Dalam membangun bisnisnya, pria kelahiran Quanzhou, 27 Februari 1921 ini memiliki rahasia untuk mencapai kesuksesannya. Dalam filosofi kehidupannya, Eka Tjipta mengutamakan kejujuran dan kredibilitas di segala lini kehidupannya.

"Jujur, menjaga kredibilitas, tanggung jawab, baik terhadap keluarga, pekerjaan maupun terhadap sosial," ucap Eka Tjipta Widjaja seperti dikutip di situs resmi Sinar Mas.

Sinar Mas sendiri berawal ketika almarhum Eka Tjipta Widjaja yang ketika itu masih bernama Oei Ek Tjhong dan baru menjejak usia 15 tahun, berwirausaha menjajakan biskuit dan permen dengan mengendarai sepeda ke penjuru kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Awal mula karier itu dirintisnya saat Indonesia masih berada di bawah kekuasaan Belanda, yakni pada 3 Oktober 1938. Meski hanya lulusan sekolah dasar, baginya tak ada harapan dan cita-cita yang terlalu tinggi.

Segala tantangan dia lalui dan Eka terus membangun jaringan dan reputasi bisnis. Dalam membangun bisnis menjadi bisnis global, Sinar Mas turut memperhatikan konservasi lingkungan dan kualitas hidup karyawan mereka.

Ketekunan dan kerja keras Eka Tjipta Widjaja, Sinar Mas berhasil thriving selama delapan dekade. Lini bisnisnya pun sudah sangat terdiversifikasi dan memiliki enam pilar utama, yakni energi dan infrastruktur, telekomunikasi, jasa keuangan, pengembangan dan real estate, agribisnis dan makanan, dan produk pulp dan kertas.

Juru Bicara Sinar Mas Gandi Sulistyanto pun mengatakan pria dengan 15 anak ini banyak dikenal sebagai konglomerat yang rendah hati serta peduli dengan lingkungan sekitar.

"Beliau itu orangnya sangat humble dan rendah hati, sesuai dengan ideologi beliau. Beliau itu menyebarkan ajaran bahwa orang harus peduli terhadap lingkungan dan masyarakat, baik itu keluarga dan masyarakat sekeliling," katanya.

Gandi menyebutkan, ajaran tersebut turut Eka Tjipta Widjaja tuangkan dalam 6 filosofi yang hingga kini dipegang Sinar Mas, antara lain Integritas, Sikap Positif, Berkomitmen, Perbaikan Berkelanjutan, Inovatif, dan Loyal.

"Filosofi jujur, menjaga kredibilitas, dan bertanggung jawab, baik terhadap keluarga, pekerjaan maupun terhadap sosial menjadi kompas hidupnya, yang kemudian bermetamorfosis menjadi nilai-nilai luhur Sinar Mas," urainya. (Uli)