Indolinear.com, Jakarta - Tokoh Inspirator Perempuan Papua dr. Rosaline Irene Rumaseuw M. Kes berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) fokus melakukan pemberantasan korupsi di Propinsi Papua. Sudah banyak aduan dari masyarakat Papua ke KPK tapi sampai saat ini belum ada tindakan yang serius dari lembaga anti rasuah tersebut.

"Wilayah Indonesia itu bukan hanya Jawa tapi juga meliputi Papua. Jadi KPK jangan hanya melakukan OTT di Jawa tapi perlu juga melakukan tindakan yang serius untuk para pejabat di Papua dalam konteks bersama untuk Indonesia. Karena sudah banyak aduan masyarakat Papua ke KPK terkait tindak pidana korupsi," ujarnya.

Hal ini disampaikan Rosaline saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional yang diadakan Spesialisasi Mahasiswa Anti Korupsi (SIMAK ) Institut STIAMI. Seminar Nasional dan sekaligus perayaan ulang tahun ke 8 SIMAK dengan tema "Bersama Untuk Indonesia" dengan Keynote Speaker Bambang Soesatyo yang juga Ketua DPR RI, dilansir dari Tribunnews.com (29/01/2019).

Pembicara lainnya dalam acara itu, Kombespol Sigit Widodo, SIK. (Kasubdit 2 Dittipidkor Bareskrim Polri), Dotty Rahmatiasih (Bagian Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK), Muslim (Anggota DPR Komisi III) ,Tibiko Zabar Pradano (Div Penggalangan Dana dan Kampanye ICW) dan Brigjen Pol. Drs. Abdurrahim, M.H. (Bagian Ahli Hukum BIN).

Dalam rangka pencegahan, lanjut Rosaline, faktor keluarga terutama figur seorang ibu sangat penting terutama dalam menanamkan nilai-nilai anti korupsi. Penanam jiwa kejujuran mulai dari sejak kecil sangatlah penting bagi genera muda kita kedepan.

"Selain perlu pencegahan melalui sistem yang baik dalam rangka pencegahan korupsi di Indonesia. Yang tidak kalah pentingnya adalah peran dari Ibu-Ibu dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran dan nilai-nilai agama terhadap anak-anak kita,"tegas Rosaline yang juga Caleg DPR RI Dapil Papua Barat dari PAN.

Di acara itu, Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyambut baik kegiatan SIMAK kali ini sebagai sebuah kepedulian anak muda terutama mahasiswa terhadap persoalan korupsi.

"Semoga apa yang adik-adik lakukan menginspirasi yang lain atas kepedulian pada nasib bangsa dan negara ini kedepan,"katanya dengan nada bangga.

Bambang menambahkan bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa dan harus kita perangi bersama. Salah satu faktor korupsi adalah kesempatan. Dan tentu juga adalah karena sikap keserakahan.

Bamsoet prihatin dengan semakin banyak operasi tangkap tangan (OTT) terutama kepala daerah. Hal ini tidak terlepas dari biaya politik saat ini sangat mahal saat ini.

Kondisi ini mendorong kepala daerah melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji. Untuk menjadi kepala daerah diperlukan biaya sangat mahal.

"Sehingga kedepannya perlu kajian yang mendalam apakah pemilihan secara langsung ini perlu kita pertahankan atau kembali dipilih melalui DPRD Dan ini bisa menekan biaya politik dan menekan praktek-praktek korupsi,"kata Bamsoet. (Uli)