Indolinear.com, Jakarta - Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan sang ketum sekaligus capres Prabowo Subianto tak akan bersikap agresif pada debat kedua Pilpres 2019. Dia menyebut Prabowo berpegang teguh pada tata krama.

"Beliau juga tetap pegang sebagai sebuah tata krama, beliau ingin menang tanpo ngasorake (tanpa merendahkan). Artinya, beliau ingin menang tapi tidak ingin dengan cara menepuk dada atau dengan kesombongan," kata Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, dilansir dari Detik.com (29/01/2019).

Muzani mengatakan selama ini Prabowo banyak mendapatkan saran agar lebih banyak menyerang saat debat. Prabowo dinilai bersikap terlalu datar saat debat pertama capres-cawapres lalu.

Muzani menyebut Prabowo menolak. Namun, kata dia, pembahasan terkait persiapan debat kedua masih akan berlangsung hingga beberapa waktu ke depan.

"Tapi diskusi akan terus berlangsung ini kan masih ada waktu beberapa minggu," ujarnya.

Hal senada disampaikan Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Sudirman Said. Menurut Sudirman, Prabowo tak ingin menjatuhkan lawan di debat pilpres.

"Harus diingat, ini debat presiden, yang seluruh pilihan kata dan sifat menjadi contoh, teladan. Jadi kita harus lebih hati-hati. Karena menurut Pak Prabowo ini bukan jatuh-menjatuhkan, tapi memberi penawaran yang terbaik," kata Sudirman dalam kesempatan yang sama.

Debat kedua digelar 17 Februari 2019. Tema debat adalah energi, lingkungan hidup, infrastruktur, pangan, dan sumber daya alam. (Uli)