Indolinear.com, Jenewa - Di sela - sela kegiatan WHO Executive Board (EB) ke 144 di Jenewa, Swiss, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, melakukan pertemuan bilateral dengan Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyeus, hari Senin pagi waktu setempat (28/1/2019).

Pada kesempatan itu, Menko Puan Maharani membahas perkembangan bidang kesehatan, di mana salah satunya adalah program Jaminan Kesehatan Nasional yang dijalankan Indonesia telah mencapai sekitar 215 juta orang, atau sekitar 81% dari total populasi di Indonesia.

"Kami berharap dapat mencapai Universal Health Coverage pada akhir tahun 2019," kata Menko Puan Maharani, dilansir dari Tribunnews.com (29/01/2019).

Puan Maharani pun membahas terkait komitmen Indonesia untuk mengimplementasikan International Health Regulation (IHR) 2005.

Selain itu, Indonesia juga akan mengembangkan Rencana Aksi Nasional (RAN) terkait Kemananan Kesehatan, yang diresmikan pada Desember 2018 lalu.

Menko Puan Maharani mengundang peran WHO dalam membangun partisipasi multi-sektor, termasuk sektor pertanian, perikanan, lingkungan dan kehutanan serta pertahanan dan keamanan, yang didasari dari pertemuan Tingkat Menteri Global Health Security Agenda (GHSA) ke-5 pada tanggal 6-8 November 2018 di Nusa Dua Bali lalu.

"Kami mengundang WHO untuk memberikan dukungan teknis serta penyelenggaraan One Health e-Training untuk para pejabat Indonesia dari berbagai Kementerian/ Lembaga terkait," tutur Puan Maharani.

Sementara itu, Dirjen WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyeus menegaskan akan menjadikan Indonesia sebagai prioritas pihaknya.

WHO sangat mengapresisasi Rencana Aksi Nasional yang dilakukan Indonesia dan mendukung pembangunan WHO Collaborating Center for Reference and Research on Influenza di Indonesia.

"Kami mengapresiasi upaya Indonesia dan akan mendukung Indonesia untuk mencapai Universal Health Coverage 2019," jelas Dr. Tedros.

Kepada Menko Puan Maharani, Dr.Tedros mengungkapkan akan segera mengunjungi Indonesia pada tahun ini. (Uli)