Indolinear.com, Kota Tangerang - Permasalahan perkotaan seperti kemacetan, peningkatan transportasi publik, hingga penanganan banjir masih menjadi isu hangat yang dialami kota-kota besar di Indonesia terutama wilayah Jabodetabek.

Untuk itu, Wali Kota Tangerang Arief R. Wismasyah menginginkan adanya sinkronisasi perencanaan pembangunan dari seluruh wilayah Jabodetabek agar masalah transportasi dapat terselesaikan dalam lima tahun kedepan.

"Dari Kota Tangerang saya sampaikan bahwa kita harus mempersiapkan pertumbuhan Bandara Soetta yang begitu pesat dari 60 juta menjadi 100 juta," ujar Arief, dilansir dari Wartakota.tribunnews.com (30/01/2019).

Arief pun menyarankan percepatan pembangunan jalan tol ditambah dengan akses-akses transportasi massal yang saling terintegrasi.

"Ada kereta bandara dan KRL. KRL diperpanjang sampai ke perbatasan kota dan kabupaten misalnya kalau ke utara ke Sepatan dan Teluk Naga," ucapnya.

Selain itu Wali Kota juga mengusulkan penyambungan antara kereta utara dengan kereta selatan.

"Dari Stasiun Tangerang di Pasar Anyar ter-connect sampai ke Rawa Buntu Stasiun Serpong jadi ada looply," kata Arief.

"Ditambah pengguna Koridor 13 Ciledug selama satu tahun mencapai 5,9 juta penumpang, artinya kita minta agar bisa di extend hingga ke Terminal Poris," sambung Wali Kota.

Setelah disahkannya Rancangan Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ), Arief berharap semua pihak mendukung program terkait transportasi dan penanganan kemacetan terutama untuk wilayah Tangerang dan Jakarta.

"Pemerintah daerah diminta untuk mendukung program pusat demi terciptanya pelayanan transportasi publik yang lebih baik, semoga bisa terwujud," paparnya. (Uli)