Indolinear.com, Tangsel - Sekolah Al Zahra Indonesia menggelar Al Zahra Indonesia Students Cooperation and Performance (Alzind Scope) di Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Pamulang, Tangsel pada Sabtu, 26 Januari 2018.

Menurut Adhytia Saputra Utomo, Ketua Panitia Alzind Scope yang didukung oleh Kabid Pendidikan Ninik Haryani, kegiatan ini dibuat untuk mendukung dan peduli pada budaya Indonesia. Dimana Alzind Scope ini menampilkan drama kolosal tentang cerita rakyat yaitu Malin Kundang.

"Budaya sangat penting bagi kami, karena kita sebagai orang timur harus tau juga silsilah. Pada jaman sekarang pengaruh dari luar sangat kuat, oleh karena itu kita harus tetap cinta budaya Indonesia. Siapa lagi yang akan mencintai budaya Indonesia selain kita," jelasnya.

Ini juga sebagai ajang pembiasaan diri untuk anak bisa tampil diatas panggung dan melatih kemandirian dalam memerankan tokoh. Sebanyak 734 siswa TK, SD dan SMP menampilkan drama kolosal yang sudah di modifikasi sedemikian rupa sehingga lebih menarik.

Sementara, Kepala SD Al Zahra Indonesia Gufron mengatakan bahwa seluruh siswa SD dari kelas 1 hingga kelas 6 tampil dalam drama kolosal tersebut. Dimana memberikan kesan nilai edukasi anak bahwa begitu penting berbakti pada orangtua. Kunci kesuksesan ada pada orangtua terutama ibu.

"Drama kolosal ini dikolaborasi dengan aktivitas atau kegiatan seni, ketangkasan, tari, lagu tentang ibu, penampilan ketangkasan memanah, taekwondo, futsal, kegamaan dan lainnya. Sehingga menjadi menarik dan bisa ditampilkan oleh seluruh siswa," kata Gufron.

Sementara, menurut Kepala TK Al Zahra Indonesia Reliatun, untuk siswa TK digabung dengan siswa SMP dalam memerankan drama kolosalnya.

"Siswa TK memerankan Malin Kundang saat kecil we, sedangkan siswa SMP menjadi Malin Kundang saat sudah dewasa. Kita tampil pukul 08.00 hingga 10.00 wib," jelasnya.

Dalam drama ini tentunya diselingi dengan tarian-tarian khas Sumatra. Pihaknya sudah memulai latihan sejak dua bulan sebelum tampil. Sehingga anak-anak bisa belajar pelan-pelan dan paham hingga menguasai panggung.

Hadi Sukoco, Kepala SMP Al Zahra Indonesia mengatakan bahwa banyak tarian yang ditampilkan pada saat drama. Seperti tari piring, saman, tari persembahan, tari kecak dan lainnya.

"Beragam budaya kita tampilkan, namun yang utama adalah budaya Sumatra Barat yang berkaitan erat dengan cerita Malin Kundang," jelasnya.

Dengan kegiatan bersama ini,meskipun berbeda unit namun bisa saling mengenal dengan baik, dari siswa ataupun orangtuanya sehingga bisa terjadi silaturahim masing-masing unit.(Sopy)