Indolinear.com, Bandung – Dana sebesar US$ 2 miliar atau setara 26 triliun disiapkan PT Pertamina (Persero). Dana itu bakal digunakan membangun pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Pertamina juga sudah menyiapkan rencana kapasitas maupun anggaran yang dibutuhkan.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto di Hotel Padma, Bandung, mengatakan Pertamina serius merencanakan penambahan 1.000 MW dari sumber listrik EBT. Dana yang disiapkan sebesar US$ 2 miliar atau Rp 26 triliun (kurs Rp 13.000/dolar AS) dalam 5 tahun ke depan.

"Dalam 5 tahun kita bangun 1.000 MW dari EBT. Capex (capital expenditure) yang kita siapkan sebesar US$ 2 miliar. Itu bentuk keseriusan kita dukung program listrik EBT pemerintah," kata Dwi, Sabtu (5/3/2016).

Dwi menuturkan, Pertamina sendiri dalam waktu dekat bakal merealisasikan 6 proyek pembangkit geothermal skala besar. Sementara dalam 5 tahun ke depan direncanakan penambahan hingga 30 pembangkit listrik geothermal lagi.

"Pertamina sering dikonotasikan sebagai perusahaan minyak dan gas, bahkan kadang cuma disebut perusahaan minyak. Tapi jangka panjang kita mau bangun banyak pembangkit dari EBT. Kita sekarang sudah rencanakan membangun PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sebesar 50 megawatt di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Itu sangat besar sekali," ujar Mantan Direktur Utama Semen Indonesia ini.(fin)

Sumber : detik.com