Indolinear.com - Tanggal 9 Maret pagi hari, warga Indonesia bisa menyaksikan gerhana matahari total yang hanya terjadi sekali di tahun 2016. Akan tetapi, di musim hujan ini tentu cerah tidaknya kondisi langit saat gerhana terjadi tidak bisa dipastikan.

Tidak hanya itu, bila kondisi cerah pun, menonton gerhana matahari total bisa sangat berbahaya bila tidak disertai alat pengaman mata, seperti kaca mata berfilter.

Paparan sinar matahari berlebih pada mata bisa menyebabkan cedera pada mata yang disebut retinopathy. Retinopathy terjadi saat sel-sel pendeteksi cahaya dalam retina mata mengalami kerusakan akibat terlalu banyak cahaya intens yang masuk mata. Cedera mata ini biasanya tidak disertai oleh rasa sakit, sehingga banyak orang yang tidak sadar saat melihat matahari mata mereka mengalami cedera.

Retinopathy lebih mudah terjadi saat seseorang melihat gerhana matahari, bahkan bisa menyebabkan kebutaan.

Lalu, bagaimana cara menonton gerhana matahari total dengan aman? Jawabannya dengan internet! Ya, saat detik-detik gerhana matahari terjadi nanti, NASA dan Exploratorium melakukan live streaming. Anda bisa menonton gerhana matahari total lewat komputer atau smartphone dengan mengunjungi exploratorium.edu atau NASA TV.

Sayang ada 'tapi'nya. Live streaming gerhana dilakukan kedua situs ini baru dimulai pukul 08.00 WIB. Padahal gerhana matahari mulai bisa terlihat di pulau Sumatera mulai pukul 06.20 WIB. Kemungkinan NASA menyesuaikan waktu live streaming dengan lokasi observasi mereka.

Namun, selalu ada peluang kedua situs tadi menyiarkan detik-detik gerhana matahari lebih awal, jadi Anda bisa mulai memantau kedua situs itu saat gerhana mulai terjadi di Indonesia. (uli)

 

Sumber: Merdeka.com