Indolinear.com, Depok - Fenomena perceraian yang semakin tinggi di Kota Depok, dinilai akibat tayangan televisi dan teknologi yang mengarah perselingkuhan.

Menurut Kepala Seksi Bina Masyarakat (Bimas) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok, Supiyanto mengatakan, dalam Islam perceraian adalah sesuatu yang halal, tetapi sangat dibenci Allah SWT.

"Perceraian itu intinya kurang pemahaman, kesadaran dan pengamalan ajaran Agama," kata Supiyanto.

Biasanya, lanjut Supiyanto penyebab perselingkuhan karena pengamalan agama kurang. Dalam ajaran agama pun, jangankan selingkuh, berdua dengan pria dan perempuan dalam satu ruangan saja tidak boleh.

Nampaknya sekarang memudar kesadaran, pengamalan agama. Bisa karena budaya, tayangan televisi yang kurang mendidik, seperti membuka aib pasangan di tayangan artis yang isinya perceraian. Dibesar-besarin ditayangan dan ditonton pemirsa (masyarakat).

"Di Depok besar perselingkuhan akibat cerai hidup," katanya.

Melek teknologi, kata dia tidak diimbangi dengan memegang prinsip agama dapat menjerumuskan dalam perselingkuhan. Gaya hidup berpengaruh juga. Bila tidak dapat memanfatkan teknologi dengan baik akan terbawa arus, apalagi kurang bisa memegang prinsip agama.

Untuk itu, solusi dari perceraian ada tiga. Pertama pendidikan agama, terutama sopan santun, akhlak.

"Bila anak sudah ditanamkan pendidikan agama sejak kecil, Insya Allah membangun keluarga harmonis," ujarnya.

Selanjutnya, lingkungan pergaulan, terkadang dari lingkungan keluarga sudah baik, namun lingkungan pergaulan buruk, dapat mempengaruhi juga. Terakhir adalah lingkungan pendidikan.(fin)

Sumber: Pojokjabar.com