Indolinear.com, Tangsel – Dalam berlangsungnya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Serpong banyak warga yang mengusulkan agar Pemerintah Kota Tangsel dapat menertibkan kemacetan dan para pedagang yang berjualan memakan bahu jalan di Pasar Serpong.

Seperti yang disampaikan salah satu warga Serpong Abdul Rojak, dia meminta agar pemkot menertibkan Pasar Serpong sebagaimana mestinya. Jika pasar serpong ini ditertibkan, dirinya yakin Serpong akan nyaman dan tertib.

"Saya ingin kejelasan revitalisasi pasar serpong dan penertiban pedagang, karena selama ini sangat tidak nyaman dilewati. Karena pasar dan rel kereta berdekatan jadi membuat macet," ungkapnya di Aula Kecamatan Serpong, Kota Tangsel pada Jumat, (4/3/2016).

Menjawab pertanyaan tersebut Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, setelah dikaji, kemacetan dan lainnya kebanyakan pedagang dilokasi tersebut bukan warga Tangsel. Pihaknya meminta agar Satpol PP dan Muspika Kecamatan konsisten menegur.

"Setelah dikaji kebanyakan bukan warga Tangsel, agar bisa teratasi macet maka yang akan dilakukan membuat posko, lalu melakukan monitoring setelah itu akan ada revitalisasi pasar," ungkapnya.

Sementara itu, selain atasi kemacetan, perbaikan dan peningkatan infrastruktur masih mendominasi aspirasi masyarakat di Kota Tangsel. Aspirasi itu didengar dan ditampung para wakil rakyat, saat menggelar reses ke masing-masing daerah pemilihan (Dapil) asal.

Ketua Komisi I Bidang Pemerintahan DPRD Kota Tangsel, M Taufik‎ mengatakan, masyarakat di Kecamatan Serpong sebenarnya ingin adanya peningkatan pembangunan infrastruktur. Terutama persoalan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang. "Sebab sampai sekarang belum terealisasi solusinya," katanya.

Selain infrastruktur, lanjut politisi asal Partai Gerindra itu, di Serpong secara garis besar masih macet. Taufik ingin ‎percepatan program pembangunan jalan lintas atas (fly over) di pintu perlintasan kereta api Serpong bisa direalisasikan.

"Pasar masih semrawut, belum tertangani dengan baik karena PKL (Pedagang Kaki Lima) masih gelar lapak di sebagian bahu jalan," terangnya. (sophie)