Indolinear.com - Ulco' adalah singkatan dari Ulla Co'mo. Itu bahasa Makassar artinya Ulla Gemuk, yakni sebuah panggilan akrab bagi Ruslan Yusuf (26). Sosoknya beberapa pekan terakhir menjadi populer setelah berkali-kali diberitakan karena saban hari hanya mampir ke setiap warung kopi dia senangi. Dia sesekali melayani permintaan pengunjung warkop mengujinya dengan pertanyaan soal hitungan. Jika berhasil, maka dia diberi sedikit uang atau cincin batu.

Uang itu biasanya dipakai Ulco' buat ongkos naik ojek pulang ke rumahnya, di Jalan Buta-buta Caddi Nomor 10 C, Kelurahan Kaluku Boddoa, Kecamatan Tallo, Makassar. Ulco' tidak tahan naik angkot karena mabuk darat. Makanya saban ada warga hendak menjemputnya dengan mobil buat mengajari anak-anaknya, Ulco' pasti menolak.

Selain buat ongkos ojek, Ulco' menyisihkan uang hasil unjuk kemahiran berhitungnya itu ke ibunya, Nur Aini (47). Duit itu juga buat membantu ayahnya, Yusuf Roa, sehari-hari bekerja sebagai tukang batu.

Biasanya Ulco' diberi uang oleh pengunjung warkop berkisar antara Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu. Kata Nur, Ulco' bertandang ke warkop bukan sengaja mau 'menjual keahlian berhitung.

"Memang dia suka ke warkop. Misalnya hari ini ke warkop Az Zahra di Jalan Veteran, besok ke warkop Kopi Daeng di Jalan Urip Sumoharjo. Hanya ituji memang yang bisa nakerja (dikerjakan) Ulco," kata Nur dengan logat Makassar saat ditemui di rumahnya beberapa waktu lalu.

Ulco', anak ke empat dari tujuh bersaudara ini dikenal jago berhitung. Padahal, dia hanya sempat mengecap pendidikan hingga kelas II di Sekolah Dasar Galangan Kapal IV, Makassar. Saat akan naik kelas, dia sakit parah, tipus dan bronchitis. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo selama tiga bulan, dua bulan di antaranya dalam kondisi koma.

Seharusnya, Ulco' tetap dirawat hingga sembuh total. Namun Nur mendesak dokter supaya anaknya diizinkan pulang. Karena di saat bersamaan, Nur sedang mengandung adik Ulco'.

Setelah dirasa sembuh, Ulco' lalu diantar ke sekolah. Namun saat di sekolah, dia mengamuk karena merasa gurunya tidak kreatif.

"Guruku stupid, itu-ituji terus pelajaran na ulang-ulang. Guruku marah kalau kuajari teman-temanku," kata Ulco' dengan gaya kekanak-kanakan, meski usianya sudah dewasa.

Sejak itu, Ulco' mengamuk kalau diminta ke sekolah. Hingga usianya menginjak 26 tahun, saban hari dia hanya mondar-mandir dari warkop ke warkop.

Nur mengatakan, sebenarnya Ulco' sama dengan anak-anak sebayanya dulu. Tidak tertinggal pelajaran, tapi juga tidak begitu pandai. Perubahan drastis terjadi setelah anaknya sakit. Sejak itu juga, Ulco' suka mengamuk kalau ada hal tidak disenangi.

Nur menceritakan, Ulco' pernah bekerja di toko penjual pulsa. Namun dia malah mengamuk. Alhasil, Ulco' dilarang bekerja lagi karena dikhawatirkan bisa berakibat fatal.

Nur melanjutkan, Ulco' juga pernah diminta mengajari anak-anak di SMP Katolik, tapi hanya bertahan seminggu, meski setiap pertemuan diberi uang Rp 100 ribu. Dia kemudian memberi les matematika di rumah salah seorang guru. Namun, baru tiga hari mengajar dia sudah minta berhenti.

"Saya lupa kalau ada murid-muridku, karena biasanya saya dijemput pakai motor, tapi ini yang biasanya jemput tidak datang, jadi saya lupa. Kalau saya mau pergi sendiri, tidak ku hafal jalan ke rumah itu," kata Ulco'.

Ulco' bukan hanya mahir perkalian, penjumlahan, pengurangan, dan pembagian. Ilmu matematika seperti dalil phytagoras juga dipahaminya. Padahal, dia belum pernah belajar khusus tentang itu, karena hanya sempat bersekolah hingga kelas II SD. Namun menurut dia, itu diketahuinya karena pernah mendengar penjelasan seorang guru.

Menurut Nur, sebagai ibu tentu dia juga terpikir tentang masa depan Ulco'. Hanya saja, karena Ulco' suka mengamuk dan mungkin sedikit ada gangguan mental, maka belum ada jalan keluarnya.

"Bagus sebenarnya kalau Ulco' mengajar atau semacamnya, tapi itu, karena dia masih seperti anak-anak dan suka mengamuk. Jangan sampai merusak kalau dia mengamuk," imbuh Nur.

Nur juga ingin Ulco' segera menikah. Namun anaknya itu malah tidak mau.

"Banyakmi teman sekolahku sudah menikah, tapi saya tidak mau menikah karena perempuan itu kasih habis-habis uang saja," ucap Ulco' sembari tertawa. (uli)

 

Sumber: Merdeka.com