Indolinear.com, Bogor – Dibutuhkan dana sekitar Rp5 miliar untuk normalisasi Danau Bogor Raya, Kota Bogor. Normalisasi ini diharapkan dapat mengantispasi banjir di kawasan Cibuluh. Untuk itu, Pemkot Bogor berencana melakukan pengerukan di kawasan hulu Sungai Ciluar yaitu Danau Bogor Raya.

"Anggarannya tidak di tampung di APBD 2016 untuk sodetan dan kolam retensi di Sungai Ciluar. Sehingga penanganan banjir di hilir tahun ini tidak bisa dijalankan di Sungai Ciluar. Kita prioritaskan di hulu yaitu di Danau Bogor Raya,"  ujar Wakil Walikota Bogor, Usmar Hariman usai rapat bersama perwakilan Danau Bogor Raya, Jumat (04/03/2016).

Rapat ini merupakan tindak lanjut atas rencana normalisasi Danau Bogor Raya yang posisi nya belum diserahkan kepada Pemkot Bogor sebagai Fasos dan Fasum. Padahal penyerahan ke Pemkot sangat vital, upaya dari penanggulangan banjir di kawasan Kampung Kramat dan Cibuluh yang jadi hilir dari Danau Bogor Raya.

"Perencanaan akan dilakukan pihak Danau Bogor Raya yang kemudian dihibahkan kepada pemkot," ujar Usmar.

Usmar menuturkan, setelah ada perencanaan, Pemkot Bogor akan mencari dana ke provinsi atau pemerintah pusat untuk pengerukan danau sedalam tujuh meter tersebut. Sehingga beban banjir dari hilir bisa dikendalikan dan danau seluas 6,5 hektare yang sudah dangkal ini, bisa normal kembali.

"Kalau kondisi danaunya normal, bisa menampung air sekitar 150 ribu meter kubik. Kita komitmen 2016, Danau Bogor Raya bisa normal kembali," jelas Usmar.

Sesuai agenda, pada Maret-April ini, proposal perencanaan normalisasi danau akan dibawa ke pemerintah pusat. Jika semuanya bisa berjalan lancar, maka pada Juli atau Agustus mendatang pengerukan danau akan bisa dilaksanakan.

"Biaya pengerukan diperkirakan Rp3 hingga Rp5 miliar. Proses pengerukan mungkin selama tiga bulan," jelasnya.(fin)

Sumber : Pojokjabar.com