Indolinear.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku siap untuk memimpin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Hal ini disampaikan oleh Cak Imin melalui kicauan Twitternya, dilansir dari Tribunnews.com (23/01/2019).
Dalam kicauannya Cak Imin mengatakan kesiapannya memimpin PSSI agar tidak ada lagi konflik di organisasi yang mengurusi olahraga favorit masyarakat Indonesia tersebut.
Selain itu, Cak Imin juga siap membawa PSSI menjadi lebih berprestasi.
Bahkan masuk ke gelanggang dunia. Ruang yang selama ini belum pernah dirasakan oleh skuad Garuda.
"Saya siap memimpin PSSI, biar beres, biar berprestasi, masuk gelanggang dunia," kicau Cak Imin.
Jejak PSSI selama dipimpin Edy Rahmayadi: Polemik, prestasi, hingga Undur diri
Diberitakan sebelumnya di Kompas.com, Edy Rahmayadi belum lama ini mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Dari lima tahun masa jabatan yang diemban, Edy telah menghabiskan lebih dari dua tahun bekerja sebagai penanggung jawab utama federasi persepakbolaan Indonesia.
Meski belum genap setengah jalan menjabat, berbagai polemik timbul dan mewarnai kiprah mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) TNI AD ini.
Berikut beberapa catatan terkait kiprah Gubernur Sumatera Utara ini saat memimpin PSSI.
Mencalonkan diri
Edy yang saat itu masih menjabat sebagai Panglima Kostrad mencalonkan diri untuk mengikuti kongres pemilihan ketua umum PSSI.
Hal itu sudah ia sampaikan sejak akhir Agustus 2016, beberapa bulan sebelum kongres digelar.
Kemudian pada Oktober 2016, ia mengaku telah mengantongi 96 dari 107 suara dari pemilik suara dan Asosiasi Provinsi (Asprov) yang ada di seluruh Indonesia. Edy pun optimistis akan mendapatkan posisi ketum PSSI.
Terpilih sebagai ketum PSSI
Dalam kongres yang diadakan di Hotel Mercure, Jakarta, 10 November 2016, Edy Rahmayadi secara resmi terpilih menjadi ketua umum PSSI periode 2016-2020.
Ia berhasil menyingkirkan lima kandidat lain saat itu, yakni Bernhard Limbong, Kurniawan Dwi Yulianto, Eddy Rumpoko, Moeldoko, dan Sarman.
Di penghitungan final, hanya ada dirinya dan Moeldoko, masing-masing mendapatkan 76 dan 23 suara.
Dengan demikian, Edy dinyatakan memenangi kongres dan memimpin PSSI lima tahun ke depan.
Rangkap jabatan
Beberapa lama menjabat sebagai ketum PSSI, Edy rupanya mencalonkan diri dalam Pilkada Sumatera Utara 2018 silam.
Ia maju menjadi calon gubernur berpasangan dengan Musa Rajekshah.
Dalam pertarungan Pilkada Sumatera Utara 2018, Edy-Musa mengalahkan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus dan dilantik menjadi gubernur pada 5 September 2018.
Hal ini menyebabkan adanya rangkap jabatan dan tanggung jawab yang diemban oleh Edy.
Belum lagi jabatannya sebagai ketua dewan pembina PSMS Medan.
Meski demikian, Edy masih tetap menjabat sebagai ketum PSSI dan saat itu belum ada rencana penggantian ketum pada kongres Januari kemarin.
Permasalahan
Sejumlah masalah muncul selama Edy menguasai PSSI. Misalnya, kematian suporter sepak bola.
Salah satu dari tragedi kematian suporter yang paling banyak menyita perhatian adalah penganiayaan berujung kematian yang menimpa suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, di Bandung beberapa waktu silam
Selain korban nyawa, kekalahan Timnas Indonesia di Piala AFF juga menjadi hal yang banyak diperbincangkan masyarakat.
Karena hal ini, Edy dinilai tidak berhasil membawa PSSI ke arah yang lebih baik.
Masalah lain pun muncul terkait pengaturan skor liga yang belakangan terjadi di tubuh PSSI.
Salah satu pelakunya adalah anggota Exco, Johar Lin Eng.
Ia diamankan satgas anti-mafia sepak bola saat ada di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, akhir Desember 2018.
Prestasi
Tidak hanya permasalahan yang timbul dari persepakbolaan nasional di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi.
Ada pula sejumlah prestasi yang dicapai Timnas Indonesia di kancah internasional.
Satu yang paling membanggakan adalah keluarnya Timnas U 16 sebagai juara pertama di gelaran AFF 2018, September lalu.
Ini menjadi kali pertama bagi U 16 meraih posisi puncak di pertandingan tingkat Asia Tenggara ini.
Sedangkan di Piala Asia (AFC), U 16 hampir saja lolos ke Piala Dunia.
Sayangnya di babak perempat final, langkah U 16 dihalangi oleh Australia dengan skor 3-2.
Selain itu, ada sejumlah pertandingan lain yang juga berhasil dimenangi timnas Indonesia, bukan di posisi pertama.
Misalnya, ketika Timnas U 23 berhasil mendapatkan perunggu di Sea Games 2017.
Kemudian Timnas Senior yang berhasil menjadi runner-up Piala AFF 2016.
Sejumlah prestasi lain juga berhasil ditorehkan di kelas sepak bola putri dan futsal.
Teriakan Edy Mundur
Namun, kemudian, suara-suara yang menginginkan Edy mundur dari jabatan ketum PSSI mulai muncul.
Mulai dari sindiran-sindiran masif, hingga gerakan dengan menggunakan tagar #EdyOut dan #ReformasiPSSI.
Misalnya pada saat pertandingan Indonesia vs Filipina saat laga terakhir Grup B Piala AFF 2018, supporter secara serentak menyanyikan yel-yel berisi sindiran kepada Edy.
"Wartawan harus baik…"
Sebelumnya, dalam sebuah kesempatan wawancara Edy memang menyampaikan hal demikian saat menjawab pertanyaan wartawan tentang evaluasi yang akan dilakukan terhadap hasil piala AFF yang didapatkan Indonesia.
"Wartawannya yang harus baik, kalau wartawannya baik nanti timnasnya baik," ucap Edy.
Tak hanya oleh masyarakat luas, ternyata permintaan untuk Edy berhenti dari posisi ketum PSSI juga datang dari anaknya.
Edy mengaku sedih karena anaknya yang memintanya untuk berhenti, tidak tega ayahnya dicaci oleh banyak pihak.
Padahal, sebelumnya, Edy mengaku bisa menghadapi permasalahan ini dan tetap bertekad menyelesaikan tugasnya hingga 2020.
Mundur
Hingga akhirnya, pada kongres PSSI yang diadakan Minggu (20/1/2019) kemarin di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Edy Rahmayadi menyatakan pengunduran dirinya dari posisinya sebagai orang nomor satu di PSSI.
Menurut Edy, keputusan ini diambil karena rasa tanggung jawab yang ia miliki, ia pun tidak ingin mengkhianati PSSI.
Dengan ini, Edy selesai menjalankan jabatannya sebagai ketum PSSI selama kurang lebih 2 tahun 2 bulan.
Kini pun posisinya digantikan sang wakil, Joko Driyono. (Uli)
0 Response to "[Pos baru] Cak Imin Siap Pimpin PSSI: Biar Beres, Biar Berprestasi"
Post a Comment