Indolinear.com - Setelah dibujuk, pria tak dikenal memanjat menara penyedia layanan telekomunikasi di belakang kantor Dinas Sosial Provinsi Sumatera Selatan, atau di kompleks perkantoran Pemerintah Provinsi Sumsel, akhirnya bersedia turun. Ketegangan pun berakhir.

Begitu turun, lelaki itu dibawa ke ruang Orang Terlantar Dinsos Sumsel buat ditanyai. Dia juga diberikan makan dan minum.

Lelaki itu membawa kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat bersampul foto artis ibu kota dan tertulis nama Hendriawan. Alamat tercantum di kartu itu yakni Kelurahan Bumi Jaya, Kecamatan Agung Timur, Kabupaten Lampung Utara, Lampung.

"Iya, nama saya Hendriawan, umur 16 tahun, orang Lampung Utara," kata Hendriawan kepada awak media.
Sekilas, Hendriawan nampak seperti mengalami gangguan kejiwaan. Perkataannya sedikit ngelantur dan seperti orang kebingungan. Alasan dia nekat memanjat menara karena kesal tak kunjung bertemu dengan kakak perempuannya, Susi, yang bekerja di Malaysia.

"Cari ke mana-mana tidak ketemu. Manjat tower saja biar kelihatan, mudah ketemunya," ujar Hendriawan.

Hendriawan mengaku tiba di Palembang dua hari lalu setelah menumpang kendaraan dari Lampung. Sebelumnya, dia mencari kakaknya di Jakarta. Namun dirampok anak-anak punk. Seluruh barang miliknya hilang, seperti baju, obat, surat jalan, dan keris emas milik kakeknya.

"Ayah saya Sukriadi, ibu Warsiti, juga kerja di Malaysia. Saya di Lampung tinggal sama nenek, Parmi," ucap Hendriawan.

Hendriawan pergi dari kampungnya karena dikucilkan warga sekitar. Warga sekampung menyebutnya sebagai orang gila karena sering berbicara ngawur.

"Saya dulu memang gila gara-gara ambil batu akik kakek. Tapi sudah sembuh, malah dikucilkan orang-orang, makanya saya kabur dari rumah dan ingin ketemu mbak Susi," sambung remaja putus sekolah itu.

Plt Kepala Dinsos Sumsel, Belman Karmuda mengatakan, akan memulangkan Hendriawan ke kampung halamannya di Lampung. "Untuk sementara ditampung dulu, nanti kita pulangkan," tutup Belman. (uli)

 

Sumber: Merdeka.com