indolinear.com, Tangerang - Gabungan Masyarakat Peduli Pembangunan dan Lingkungan Tangerang (GMP2LT), menyurati Badan Urusan Logistik (Bulog) Tangerang, ihwal temuan Beras Miskin (Raskin) berkutu yang disalurkan ke sejumlah desa di wilayah itu.

Raskin berkutu, bau apek, serta tak layak di konsumsi tersebut, diduga dijual ke warga miskin atau penerima manfaat, dengan harga berkisar antara Rp2 ribu hingga Rp3 ribu perliter.

"Kami, sudah layangkan surat klarifikasi ke Bulog Tangerang, soal temuan Raskin berkutu yang dijual diatas harga standar," ungkap Koordinator GMP2LT, Saepudin Juhri, kepada Kabar6.com, Kamis (24/2/2016).

Menurutnya, sebelum melaporkan secara resmi ke aparat penegak hukum, pihaknya terlebih dahulu meminta informasi tentang proses pendistribusian dan mekanisme penjualan beras bersubsidi tersebut. **Baca juga: Pengawasan Distribusi Raskin di Kabupaten Tangerang Lemah.

Pasalnya, proses penyaluran dan penjualan Raskin itu, disinyalir banyak kejanggalan, baik dari sisi harga maupun dari kualitas beras. **Baca juga: Kejari Tigaraksa Imbau Kades Selesaikan Tunggakan Raskin.

"Selain tak layak konsumsi, Raskin itu juga dijual mahal. Sedangkan, standar harga dari Bulog, hanya Rp1.600 perkilogram," katanya. **Baca juga: 94 Desa di Kabupaten Tangerang Tunggak Raskin.

Parahnya lagi, kata dia, saat ini terdapat 94 desa yang tersebar di kota seribu industri ini, diketahui menunggak pembayaran Raskin, hingga mencapai Rp2.498.273.000. **Baca juga: Subdivre Bulog Terjunkan Tim Cek Raskin Berkutu di Solear.

Tunggakan Raskin itu, ditengarai telah di selewengkan oleh para Kepala Desa (Kades), untuk kepentingan mereka pribadi. **Baca juga: Lagi, Warga Kabupaten Tangerang Protes Raskin Berkutu.

"Kami, berkomitmen untuk mengawal kasus ini hingga para pengemplang uang Raskin itu dihukum," tegasnya.

Sumber : kabar6.com