Indolinear.com - Reruntuhan sebuah gereja kuno di daerah Clophill, Bedfordshire, sebelah utara London Raya, Inggris disebutkan pernah menjadi lokasi sebuah ritual pemujaan setan pada era tahun 1960-an.

Para pengikut ajaran setanisme sudah ada sejak jaman Mesir kuno, Yunani kuno, Abad Pertengahan bahkan sampai hari ini. Di antara Abad ke-14 dan ke-16, para penyihir dan mereka yang menolak agama sama-sama memuja setan dan menjadikannya sebagai pengganti Tuhan.

Adalah Dean Jhonson 48 tahun dan rekannya Charlie yang membaca tentang ritual pemujaan setan yang terjadi di gereja St Mary dari sebuah website satu minggu yang lalu.

Saat mengunjungi lokasi reruntuhan itu, 2 pemburu hantu tersebut mengabadikan penampakan mirip 'biarawan berkerudung' yang berhasil tertangkap kamera.

"Kami telah melakukan perjalanan panjang di Inggris untuk mencari bukti tentang keberadaan hantu. Dari semua penampakan yang telah kami lihat, ini merupakan penampakan terbaik sejauh ini," kata Dean.

Dean yang juga menjadi sopir paruh waktu untuk sebuah supermarket Waitrose di Britania Raya juga menceritakan awal pertemuannya dengan hantu berkerudung itu.

"Saat itu, sekitar 10 menit, aku sedang berdiri di jalanan di luar gereja, sementara patnerku Charlie sedang menguji kamera di telepon. Kami bahkan tidak punya kesempatan untuk menyiapkan kamera dengan tripod," tutur Dean.

"Ketika Charlie kembali menatap rekaman kamera, ia melihat seorang biarawan berkerudung hitam berjalan melintasi gerbang dengan lengkungan di atasnya," cerita Dean.

Untuk membuktikan apa yang dilihat Charlie, paranormal lainnya bergegas masuk ke dalam gereja mencari sosok 'biarawan berkerudung' itu. Namun tidak menemukan seorang pun di sana.

"Saya tidak yakin apakah saya percaya pada hantu, tapi saya percaya pada multiverse di mana orang bisa menyeberang ke dimensi yang satu ke dimensi yang lain," kata paranormal yang tinggal di Daventry, sebuah kota di Northamptonshire, Inggris.

Gereja St Mary diperkirakan telah berusia sekitar 400 tahun. Gereja ini tidak lagi menjadi tempat peribadatan sejak tahun 1848, setelah gereja yang lebih besar dibangun untuk masyarakat setempat.

Pada suatu hari, sebuah grafiti setan dan gambar kuburan muncul di dinding gereja dan menjadi pusat perhatian dari media lokal pada Maret 1963. Selain di dinding gereja, gambar-gambar tersebut dilaporkan juga terlihat di makam seorang istri apoteker, Jenny Humberstone yang meninggal pada tahun 1770.

Bahkan ketika peti matinya dibuka, tulang belulang Jenny tidak ditemukan di dalamnya. Tengkorak kepalanya justru ditemukan di sebuah altar, dalam kondisi terhujam logam tajam.

6 tahun kemudian pada tahun 1969, kuburan dan gereja sempat diserang dan dirusak. (uli)

 

Sumber: Liputan6.com