Indolinear.com, Tangsel - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangsel kembali turun ke jalan untuk menertibkan anak-anak jalanan, pengamen dan gelandangan serta penertiban aparatur juga anak sekolah di wilayah Tangsel.

Razia dilakukan di kawasan-kawasan yang selama ini dijadikan lokasi mangkal anak jalanan, pengamen dan gelandangan, yakni diwilayah Gaplek Pamulang, Warnet, pusat perbelanjaan, dan Taman Kota.

"Kita razia disemua titik yang tersebar di tujuh kecamatan. Dalam razia tersebut, satuan kami mengamankan sebanyak empat anak punk, dan lima anak pelajar yang kedapatan bolos," ungkap Kepala Satpol PP Tangsel Azhar Syam'un, Selasa (23/2/2016).

Azhar menjelaskan, sebenarnya anak-anak punk ini bukan masuk dalam kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), namun karena gaya hidup dan pakaiannya saja membuat tidak nyaman banyak orang.

"Banyak masyarakat yang terganggu dengan pakaian dan gaya mereka, sehingga banyak masyarakat yang melaporkan mereka untuk diamankan, yang pada akhirnya Satpol PP harus melakukan razia," ungkapnya.

Namun ternyata, banyak anak-anak punk ini yang melakukan tindak kriminalitas sehingga dirazia. "Kita razia mereka, lalu kita nasehati dan melepaskan mereka kembali," ujarnya.

Sementara, Koordinator Lapangan Pol PP Rastra Yudhatama mengatakan, sebanyak lima pelajar Tangsel diamankan sedang membolos di sebuah warnet di Pamulang.

"Mereka kita jaring saat ada dirental main PS pada jam sekolah. Padahal seharusnya mereka belajar di sekolah pada jam tersebut. Untuk anak-anak sekolah ini, diamankan di kantor Satpol PP, sambil menunggu pihak sekolah menjemput mereka," ungkapnya.

Dibandingkan razia tahun kemarin, ada pengurangan. Biasanya satpol PP banyak merazia pengemis, namun tidak kali ini. Semoga kedepannya tidak ada lagi pengemis maupun PMKS lainnya yang berkeliaran di wilayah Tangsel. (sophie)