Indolinear.com - Bangun pagi adalah permasalahan banyak orang di dunia, terutama mereka yang bekerja di jam kantor. Namun hal ini bukan melulu soal gaya hidup yang salah. Ternyata seseorang terkadang terlahir menjadi seorang yang tak bisa bangun pagi.

Sebuah studi meneliti hampir 90 ribu orang dengan menanyakan pada mereka, apakah mereka seorang morning person, atau night person.

Dari penelitian ini, akhirnya diketahui bahwa ada 15 gen atau DNA yang berhubungan dengan seseorang bisa bangun pagi, atau bisa terjaga di malam hari. Penelitian ini juga membuktikan bahwa DNA ini mempengaruhi seseorang akan maksimal performanya pada pagi hari atau malam hari.

Sang peneliti, David Hinds, mengatakan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kondisi biologis manusia berpengaruh ke perilaku sehari-hari atau tidak. Penggolongan antara morning person dan night person adalah yang paling tepat dari perilaku ini.

Penelitian ini juga ditujukan untuk menemukan berbagai kondisi manusia dan kemungkinan penyakit apa yang bisa diderita. Selain itu, mengerti bagaimana kita berbeda dengan orang lain adalah hal yang menarik untuk diteliti.

Namun, sebuah hasil menarik ditemukan oleh para peneliti. Penelitian ini berkesimpulan bahwa mereka yang tidur 29 menit pasca tengah malam, adalah orang yang lebih pintar daripada mereka yang tidur di bawah tengah malam. (uli)

 

Sumber: Merdeka.com